BANTENRAYA.CO.ID – Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten atau UIN Banten akan mendirikan Fakultas Industri Halal sebagai fakultas baru.
Rencana ini sebagai respons atas peluang besarnya industri halal di Indonesia bahkan dunia.
Rektor UIN Banten Wawan Wahyuddin mengungkapkan, ada sejumlah faktor peluang yang membuat UIN Banten memiliki mimpi agar bisa berperan dalam industri halal dunia.
Beberapa di antaranya adalah karena Tiongkok adalah salah satu negara yang memiliki hubungan strategis komprehensif dengan Indonesia.
BACA JUGA:Helldy Agustian Unggah Foto Instagram dengan 3 Tokoh di Cilegon, Calon Pendamping di Pilkada 2024?
Lalu kunjungan Wakil Presiden Ma’ruf Amin ke Tiongkok juga memperkuat hubungan yang sudah terjalin dengan penekanan pada penguatan ekosistem industri halal.
Selain itu, kata Wawan, Kawasan Industri Halal (KIH) di Cikande, Kabupaten Serang, adalah salah satu yang terbesar di Indonesia.
Karena itu, Banten punya peluang dan potensi menggarap industri halal dunia.
Ma’ruf Amin juga mengajak investor Cina untuk menanamkan investasi mereka di industri halal di Indonesia.
BACA JUGA:Wisuda Piksi Input Serang, Wakil Walikota Cilegon Sanuji Beri Pesan Ini
“UIN ingin menyambut langkah strategis ini dengan membangun Fakultas Industri Halal,” ujar Wawan saat Studium Generale, bedah buku, dan penutupan pameran foto Snouck Hurgronje di Gedung Multifunction Hall UIN SMH Banten, Rabu, 20 September 2023.
Salah satu yang akan dilakukan oleh UIN Banten nantinya adalah membangun Kiai Maruf Amin Laboratory & Research Science Center (KMALC).
Sesuai dengan arahan Wapres Ma’ruf Amin UIN Banten akan siap melakukan tindak lanjut peningkatan kemitraan strategis melalui double/ dual degree, joint research & student/ lecture exchange, dan bekerja sama dengan Universitas Syeikh Nawawi al-Bantani menginisiasi berdirinya Pusat Studi Sinologi dan Kajian Strategis Maritim.
Komisaris Utama Askrindo Syariah Siti Ma’rifah Ma’ruf Amin mengatakan, peran ekonomi syariah memiliki dampak besar untuk pembangunan Indonesia.
BACA JUGA:Preman Kampung Tusuk Penjual Kebab Hingga Kritis
Baginya, pembangunan Indonesia tidak harus dengan infrastuktur saja melainkan juga bisa dengan perindustrian, keadilan yang merata, serta tidak adanya kesenjangan sosial.
Terkhusus pada industri pangan, menurut Siti Ma’rifah dunia industri pangan saat ini memiliki perhatian khusus dari pemerintah China dan Indonesia.
“Kita sebagai pelaku ekonomi di Indonesia harus memiliki kecerdasan dalam memilih produk, terkhusus produk-produk yang sifatnya impor hal ini menjadikan perhatian khusus pada bidang ekonomi syariah yang berfokus untuk mensertifikasi halal produk-produk yang ada di Indonesia. Karena mayoritas masyarakat Indonesia memeluk agama Islam,” ucapnya.
Siti Ma’rifah menjelaskan, selain sertifikasi halal untuk produk yang beredar, Ekonomi Syariah juga menjadi penting dari poin keadilan yang merata.
Karena hal ini selaras dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah yang bisa disebut bagi resiko, di mana kita harus saling bertabayun dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
“Ada pepatah yang mengatakan bahwa air itu ibarat rakyat dan perahu ibarat pemerintah. Air itu sifatnya bisa berubah-ubah kadang tenang, kadang juga bisa menjadi bahaya. Semoga pemerintah kita bisa menjadi perahu layaknya perahu Nabi Nuh yang menyelamatkan para pengikutnya,” katanya.
“Dan semoga Banten juga bisa menyiapkan perahu yang membawa sebuah keadilan (membawa prinsip ekonomi syariah) bagi para masyarakat demi menciptakan ketentraman dalam berkehidupan,” katanya berharap. ***