BANTENRAYA.CO.ID – Unggahan Facebook Keiichirou Kajimura menjadi sorotan publik setelah tragedi kematian Josi Putri Cahyani, seorang mahasiswi asal Indonesia yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh pacarnya.
Berita pembunuhan mahasiswi Indonesia di Jepang ini diungkapkan dan dikutip oleh Bantenraya.co.id dari unggahan akun TikTok @dierenathania pada 23 Agustus 2023.
Korban pembunuhan ini adalah Josi Putri Cahyani, seorang mahasiswi yang berasal dari Sumatera Barat dan baru berusia 23 tahun.
Josi tengah menempuh pendidikan di Gunma, Jepang, dengan mengambil jurusan bahasa. Meskipun ia hanya berada di Jepang selama 4 bulan, nasib tragis menimpa dirinya.
Kronologi peristiwa ini dimulai saat Josi Putri Cahyani dijemput oleh pacarnya, Keiichirou Kajimura, di asramanya pada tanggal 7 Agustus 2023.
Namun, kecurigaan muncul ketika Josi tidak kembali ke tempat tinggalnya. Polisi mulai terlibat dalam penyelidikan, dan dalam pemeriksaan apartemen Keiichirou Kajimura, mereka menemukan mayat Josi Putri Cahyani.
Namun, yang paling menggemparkan publik adalah unggahan sosial media Keiichirou Kajimura.
Dalam unggahan Facebook tersebut, ia mengucapkan selamat tinggal dan membagikan foto kenangan bersama Josi Putri Cahyani.
BACA JUGA: Target Bawa Pulang Emas dan Buat Bangga Orangtua, 16 Atlet Pelajar Siap Tempur Popnas XVI Palembang
“Kenangan musim panas dengan gadisku yang berharga. Posting terakhir karena saya bebas dan bahagia hari ini. Jangan lupakan aku dan Joshi. Hidup bahagia selamanya bersama Joshi. Terima kasih banyak semuanya. Dan terima kasih para sister karena telah mendukung saya sampai akhir. Pastikan untuk membuang Perusahaan Kesejahteraan Sosial Filantropis, Takako Sugita, Akademi Nippon, dan Tamamuraderika. Silakan. Selamat tinggal kalian semua”. Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Unggahan Facebook ini membuat banyak orang tercengang dan mencurigai Keiichirou Kajimura sebagai pelaku pembunuhan.
Pengunggah berita pembunuhan Josi Putri Cahyani juga mengungkapkan bahwa Keiichirou Kajimura memiliki rekam jejak kriminal dan pernah keluar dari Rumah Sakit Jiwa.
Hal ini semakin menambah dimensi tragis dari peristiwa ini dan meningkatkan keprihatinan mengenai keadaan kejiwaan yang diduga pelaku.
Tragedi ini telah menciptakan gelombang kejut dan duka mendalam dalam masyarakat, serta memunculkan pertanyaan yang mengguncangkan mengenai kemanusiaan dan rasa aman.
Semua mata tertuju pada penyelidikan lebih lanjut yang akan mengungkap fakta-fakta lebih lanjut tentang peristiwa yang menggegerkan ini.***