BANTENRAYA.CO.ID – Pembangunan perpustakaan daerah (Perpusda) Kabupaten Serang yang akan dibangun di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran berpotensi molor.
Perpusda Kabupaten Serang yang ditargetkan dibangun tahun 2024 itu belum bisa diusulkan pembangunannya karena pensertifikatan lahannya belum selesai.
Saat ini Pemkab Serang masih menunggu proses pensertifikatan selesai untuk bisa mengusulkan pembangunan ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
BACA JUGA: Penjual Panjang Mulud di Kota Serang Mulai Marak
Kepala Sub Bidang Perencanaan dan Pengamanan Badan Pengelola Keungan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten
Serang Erwin Setiawan mengatakan, proses pensertifikatan lahan untuk pembangunan perpustakaan daerah baru selesai satu bidang dan satu bidang lagi belum selesai.
“Baru satu bidang yang selesai, satu bidang lagi sedang proses di BPN (Badan Pertanahan Nasional) karena ada dua bidang,” ujar Erwin, Senin 18 September 2023.
BACA JUGA: Harhubnas 2023, KSOP Kelas I Banten Komitmen Wujudkan Transportasi Maju
Ia menjelaskan, untuk satu bidang yang sedang dalam proses saat ini sudah masuk daftar penyelesaian, namun ada kendala teknis di BPNnya.
“BPNnya ada masalah di aplikasi pusdatim (pusat data dan informasi)nya. Jadi ada masalah teknis. Tapi insya Allah paling lambat tahun ini selesai,” katanya.
Erwin mengungkapkan, lahan yang sedang dalam proses pensertifikatan di BPN luasnya mencapai 15.000 meter dari total 20.000 meter atau seluas 2 hektare.
BACA JUGA: 15 Ucapan Selamat Hari Jadi Kota Kudus ke-474 Penuh Inspirasi dan Menarik untuk Dibagikan ke Sosmed
“Mudah-mudahan September ini selesai. Itu juga bagaiman BPNnya karena proses di kami sudah selesai,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang Aber Nurhadi berharap, pensertifikatan lahan untuk perpustakaan daerah bisa selesai paling lambat September ini.
“Alhamudullah kalau sampai beres September ini karena kita sudah lama nunggu,” katanya.
Ia menuturkan, jika pensertifikatan lahan selesai September ini namun untuk pengusulan untuk mendapatkan bantuan anggaran dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sudah terlambat.
“Harusnya usulannya disampaikan bulan Mei kemarin. jadi orientasi kita di 2025 walauapun awalnya kita menargetkan di 2024,” ujarnya.***