Warung Mama Putri di Perumahan TWI, Kupat Tahu Bandung Jadi Andalan

12 boks 2
Warung Mama Putri di Jalan Sunan Ampel, Perumahan Taman Warnasari Indah (TWI), Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon.

CILEGON, BANTEN RAYA – Warung Mama Putri merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DinkopUKM) Kota Cilegon. Warung Mama Putri beralamat di Jalan Sunan Ampel, Perumahan Taman Warnasari Indah (TWI), Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon atau samping Alfamart.

Warung Mama Putri menyediakan berbagai macam menu makanan dan minuman. Menu makanan yang tersedia berupa Kupat Tahu Bandung, Nasi Uduk, Lontong Sayur, Aneka Gorengan, Ayam Bakar, Ayam Goreng, Sop Iga, Soto Santan, Nasi Pecel, Gado-gado, Karedok, Ketoprak, Soto Ayam, Bacem Tahu dan Tempe, serta Sop Ayam.
Pemilik Warung Mama Putri, Ike Lia Sulastri mengatakan, dirinya memulai usaha warung makan sekitar tahun 2010. Lika-liku usaha tekah dijalaninya sekitar 13 tahun. Bahkan, saat datangnya pandemic covid-19 Warung Mama Putri tetap eksis hingga saat ini.

“Sudah punya NIB (Nomor Induk Berusahan). DinkopUKM Kota Cilegon sering memberikan pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan hahal, BPOM, dan yang lain-lain. Saya awal usaha dulu langsung ngurus SKU (Surat Keterangan Usaha), tap ikan sekarang SKU sudah tidak berlaku. Ngurus izin NIB sekitar 2020, masuk anggota DInkopUKM Kota Cilegon baru dua tahun ini,” kata Ike ditemui di tempat usahanya.

Ike yang juga warga Kelurahan Warnasari menjelaskan, dari menu makanan yang tersedia, yang paling banyak diburu Kupat Tahu Bandung, harganya Rp 10 ribu. Sementara, untuk harga variasi paling murah Lontong Sayur dan Nasi Uduk tanpa telor Rp 6 ribu. Sementara, harga paling mahal yaitu Sop Iga yang harganya Rp 30 ribu plus nasi. “Paling banyak dicari Kupat Tahu  Bandung,” ucapnya.

Warung Mama Putri, setiap hari buka pada Selasa hingga Mingu. Buka pukul 05.30 WIB dan tutup pukul 15.00 WIB. “Saya ada karyawan satu dan suami ikut bantu-bantu,” katanya.

Ike juga mengungkapkan jika omset usahanya sekitar Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta. Keuntungan bersih bisa mencapai Rp 300 ribu. “Saya selain jualan ini juga menerima pesanan catering, pesanan lewat Grab food, Go food, Maxim, Shopee food. Kalau WA saya langsung juga bisa 081906347902,” ucapnya.

Kepala DinkopUKM Kota Cilegon Agus Ubaidillah mengatakan, mengaku terus mendorong agar UMKM di Kota Cilegon terus berkembang. Pihaknya juga memberikan pelayanan dalam membantu pelaku usaha mengurus perizinan seperti NIB, sertifikasi halal, pelatihan kemasan, pemasaran , dan sebagainya.
“Salah satu program Pemerintah Kota Cilegon melalui DinkopUKM membantu UMKM soal perizinan,” katanya. (***)

Pos terkait