BANTENRAYA.CO.ID — Momen kurban menjadi sukacita seluruh umat muslim di dunia. Baik mereka yang berkurban maupun saudara sesama yang menerima berkah kurban.
Namun, tidak sedikit masyarakat dalam membagikan daging kurban masih menggunakan kantong plastik.
Sehingga menimbulkan penumpukan sampah dan tentunya kategori sampah yang susah terurai.
Karena terbukti sampah plastik selain mencemari lingkungan, juga merusak beberapa ekosistem baik di darat maupun laut.
Untuk meminimalisir sampah plastik di momen kurban, Dompet Dhuafa Volunteer menggemakan kampanye “Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik” pada Minggu, 10 Juli 2022.
Dalam kampanye tersebut, DD Volunteer mengajak masyarakat untuk menggunakan wadah dari daun, besek, anyaman bambu, dan ragam wadah ramah lingkungan lainnya yang mudah terurai.
Langkah tersebut sudah DD Volunteer gulirkan beberapa tahun belakangan. Gerakan tersebut sebagai upaya DD Volunteer menyayangi bumi.
“Alhamdulillah ini tahun kedua kami di DD Volunteer kampanyekan gerakan Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik. Kami aktivasi di seluruh jaringan DD Volunteer se-Indonesia. Gerakan ini juga wujud penguatan program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa yang sejak 2019, konsisten menghadirkan ajakan menggunakan wadah daging kurban ramah lingkungan. Penguatan gerakan ini untuk menekan sampah plastik, sekaligus upaya kami menyayangi bumi,” jelas Maya Nur’aini, selaku Senior Officer Community & Volunteers Development Dompet Dhuafa.
Kampanye tersebut cukup efektif dalam menekan sampah plastik di Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa tahun ini.
Tim Dompet Dhuafa Volunteer di sejumlah daerah di jaringan nasional Dompet Dhuafa, memanfaatkan daun, keranjang bambu hingga besek untuk membagikan daging kurban.
Seperti contohnya di Aceh, tim DD Volunteer menggunakan Daun Nipah untuk membagikan daging kurban.
“Di sejumlah wilayah kebanyakan mengganti kantong plastik dengan menggunakan daun dan keranjang bambu. Di Medan dan Sumatera Barat, pembagian daging menggunakan besek dan keranjang bambu. Kemudian di Aceh dan Maluku menggunakan daun. Ada Daun Nipah di Aceh, dan Daun Gamutu di Maluku. Alhamdulillah penyelenggaraan gerakan ini, kami di DD Volunteer juga bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, MUI, Aisyiyah, dan beberapa komunitas lainnya,” tambah Maya. ***