SERANG, BANTEN RAYA- Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menaruh perhatian khusus pada pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan Provinsi Banten. Hal itu dilakukan agar masyarakat Banten bisa mendapatkan pelayanan tanpa harus menyeberang ke provinsi tetangga.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, daerah perbatasan provinsi menjadi perhatiannya dan kini pembangunan akan difokuskan ke sana. Salah satunya adalah dengan mengadakan pembangunan ke Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak yang berbatasan dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa barat.
“Bahwa kita akan bangun daerah Cilograng sebagai daerah perbatasan yang juga tidak kalah dengan wilayah tetangga,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Rabu (10/11).
Mantan Walikota Tangerang itu menuturkan, pembangunan akan dilakukan dari berbagai sisi. Dari bidang pendidikan misalnya dimana pihaknya akan memastikan sarana pendidikan yang layak. Selain itu, Pemprov Banten juga selama ini berupaya memperhatikan kesejahteraan tenaga pendidik, khususnya yang berstatus honorer.
“Dulu Rp300.000 honornya, sekarang sudah Rp4,5 juta. Dapat sertifikasi dan honor walau (guru berstatus tenaga) honorer. Tunjangan kepala sekolah Rp14 juta sama dengan eselon II di tempat lain,” katanya.
Selanjutnya pembangunan juga, kata dia, dilakukan dengan melakukan penguatan di sektor kesehatan. Pemprov Banten akan membangun RSUD Cilograng yang dikerjakan bersamaan dengan RSUD Labuan. Pembangunan akan dilakukan mulai Januari dan rampung di Mei 2022. RSUD Cilograng nantinya berstatus rumah sakit tipe D.
“Di daerah perbatasan akan kita bangun berbagai fasilitas yang memadai agar masyarakat tidak terlampau jauh untuk mendapatkan pelayanan. Daerah pinggiran provinsi harus difasilitasi secara layak,” tegasnya.
Lebih lanjut dipaparkan WH, nantinya standarisasi RSUD Cilograng akan dipenuhi seluruhnya dengan bangunan setinggi dua lantai.
“Targetnya kita mau standarisasi kayak di Kota Serang (RSUD Banten) 8 lantai, dua sampai tiga (lantai) akan kita bikin. Pokoknya untuk memenuhi hajat dan bisa diakses masyarakat sekitar,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, untuk tahun ini pembangunan RS difokuskan pada gedung 8 lantai RSUD Banten. Sementara untuk tahun depan, Pemprov Banten akan kembali membangun tiga rumah sakit sekaligus di tiga daerah.
“Tahun depan kita akan membangun tiga rumah sakit,(RSUD) Cilograng, Labuan dan RSJKO (rumah sakit jiwa dan ketergantungan obat),” ujarnya.
Mantan Direktur Utama RSUD Kota Tangerang itu mengungkapkan, pembangunan RSUD Cilograng dan Labuan akan menggunakan dana APBD secara penuh. Sementara untuk RSJKO akan menggunakan dana patungan dengan pemerintah pusat.
“Rencana kita lelang kembali tahun depan dan memang untuk RSJKO kita mendapat amanah dari pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan,” katanya.
Sebelum pemerintah pusat mengucurkan bantuannya melalui dana alokasi khusus (DAK), lanjut Ati, Pemprov Banten harus terlebih dahulu membangun poli rawat jalan RSJKO. Untuk hal itu, Pemprov Banten akan mengalokasi anggaran senilai Rp25 miliar.
“Sebelum pemerintah pusat melalui DAK, terlebih dahulu kita membangun poli rawat jalan. Jadi nanti di 2022 kita akan anggarkan (untuk pembangunan) poli rawat jalan (RSJKO). Sisanya Rp80 miliar itu akan dibantu pemerintah pusat. 2023 Banten sudah punya RSJKO sendiri,” helasnya. (dewa/rahmat)