Makan Bergizi Gratis Mubazir

Makan Bergizi Gratis Mubazir

BANTENRAYA.CO.ID – Kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tidak sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Beragam masalah terjadi di sejumlah daerah, termasuk di Banten.

Salah satu masalah tersebut yakni, masih banyak siswa yang tidak makan menu yang diberikan, sehingga program BMG ini menjadi mubazir.

Masalah lain, sejumlah kantin sekolah terancam gulung tikar, lantaran sejak adanya program MBG ini pendapatan harian mereka merosot hingga separuhnya.

Pantauan Banten Raya di SMP Negeri 7 Kota Serang, Jumat (2 Mei 2025), dua siswi SMP Negeri 7 Kota Serang kelas IX A tidak menghabiskan menu MBG. Dua siswi tersebut terlihat kurang bersemangat untuk menyantap MBG.

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekad Terobos Banjir di Raya Serang-Cilegon Kota Serang

Siswi yang pertama memasukan sisa makanannya di tempat makan yang sudah disiapkan dari rumah.

Sedangkan satu siswi lainnya justru membungkus sisa makanannya dengan menggunakan selembar kertas yang diambil dari dalam bukunnya.

Salah seorang siswi SMP Negeri 15 Kota Serang, Putri mengatakan, jadwal makan MBG hari Jumat dimajukan lantaran ada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei.

“Tadi itu makan sekitar jam 08.00. menunya ada telur rebus, nasi, mie, klengkeng, dan susu,” ujar Putri, ditemui di SMP Negeri 15 Kota Serang.

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekad Terobos Banjir di Raya Serang-Cilegon Kota Serang

Ia menjelaskan, menu MBG Senin hingga Jumat bervariatif, hanya saja khusus Jumat ada tambahan susu.

“Menunya berubah-ubah. Kalau Senin daging ayam kecap, ayam goreng, anggur, buahnya pisang, anggur, dan klengkeng, cuman bedanya Jumat ada susu kemasan,” jelas dia.

Ia dan beberapa teman kelasnya mengaku pernah menu MBG tidak sampai habis, lantaran rasanya kurang berselera.

“Kadang habis, kadang nggak, karena seleranya kurang suka, nggak ada rasanya, kadang ada pahitnya. Kadang sayurnya enak, kadang nggak,” ungkap dia.

IRT, Pemerintah, Dan Warga Bertekad Bersama Jadikan Suralaya Bebas Sampah

Ketika Putri lagi tidak berselera dengan menu MBG, ia sedekahkan kepada teman sekelasnya. “Kalau nggak habis sering dikasih ke temen,” ujarnya.

Siswa SMP Negeri 15 Kota Serang, Ananda Maulana Saputra mengatakan, pengiriman MBG pernah mengalami keterlambatan datang, imbasnya para siswa protes, karena sudah waktu jam pulang.

“Pernah sih sekali lah. Nggak tau kalau masalah telat mah. Banyak yang protes anak kelas VII. Sudah pada pulang, baru datang MBG-nya. Waktu hari Kamis kalau nggak salah bulan April. Sekali doang telat,” ungkap dia.

Saputra juga mengaku pernah kurang berselera dengan menu MBG, karena rasanya yang hambar.

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekad Terobos Banjir di Raya Serang-Cilegon Kota Serang

“Pernah nggak habis karena rasanya hambar. Kurang pas. Waktu itu saya nggak suka sayur salad. Kalau nggak habis dikasih ke temen sekelas,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, teman sekelasnya pun pernah tidak menghabiskan menu MBG, karena kurang selera terhadap menu MBG.

“Temen yang lain juga ada yang makannya nggak habis. Lalu dikasih ke saya. Kadang ayamnya, terus anggur kadang nggak suka, susu juga nggak suka,” terang Saputra.

Saputra berharap sajian menu MBG lebih lezat sehingga mendongkrak selera makan siswa-siswi.

Menteri ATR/BPN Baka Terjun Langsung Jika Masyarakat Bantaran Kali di Kota Serang Menolak Direlokasi

“Kalau menu mah cukup. Cuma rasa sayurnya hambar, sama ayamnya karena ayam goreng kadang nggak habis karena seret, ayam kecap baru,” kata dia.

Ia mengaku tetap membawa uang jajan meski di sekolah mendapatkan MBG. “Dikasih. Buat ongkos berangkat. Paling buat jajan. Sehari kisaran 15-17 ribu,” ucap Saputra.

Salah seorang siswa SMP Negeri 7 Kota Serang, Ziko Raihan mengatakan, menu MBG tiap hari tidak sama.

“Senin sampai Kamis biasanya nasi, daging ayam, sayurannya macam-macam, buahnya kadang melon, mangga, dan klengkeng.

Lagi Efisiensi, Pemprov Malah Mau Bangun Sirkuit Balap Motor

Kalau hari Jumat nasi, makaroni mirip pasta, orak-arik telur ayam, sayur wortel campur jagung, susu kemasan, dan pisang,” ujar Ziko, ditemui di ruang kelas IX A.

Ia tak menampik pernah memakan sisa menu MBG dari teman sekelasnya.
“Pernah. Bilangnya kenyang, kadang punya temen nasinya kering keras, dan sayurnya ada yang bau, rasanya hambar. Sering sih,” ucap dia.

Meski mendapat MBG tiap hari, Ziko mengaku tetap dibekali uang jajan dari orangtuanya. “Dikasih uang jajan Rp15 ribu buat istirahat pertama beli minum dan snack,” akunya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tubagus MSuherman mengatakan, dapur MBG di Kota Serang masih sedikit yang beroperasi mendistribusikan MBG.

BNI Catat Kenaikan Transaksi Nasabah Premium di Private Event BNI – Emirates Travel Fair 2025

“Belum. Yang sudah berjalan 4 dapur. Di antaranya di Kecamatan Cipocok, Kecamatan Curug, dan Kecamatan Serang,” ujar Suherman, kepada Banten Raya.

Ia menjelaskan, ada delapan dapur MBG yang sudah terdaftar di Kota Serang.

“Yang terdaftar delapan dapur. Satu dapur mengcover 3.000 orang. Dari delapan ini yang baru berjalan empat dapur. Sisanya berjalan sedang akan mempersiapkan diri,” jelas dia.

Suherman menerangkan, faktor dapur MBG masih sedikit beroperasi karena salah satu syaratnya harus higienis. “Kendalanya karena dapurnya ketat harus higienis. Betul-betul harus diseleksi oleh BGN. Harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh BGN,” terangnya.

Suherman mengatakan, hingga saat ini diperkirakan baru 50 ribu siswa yang terdiri SD Negeri dan SMP Negeri baru menikmati MBG. “SD sudah hampir 50 sekolah, dari total 163 SD. SMP Negeri 29,” ujarnya.

Bank bjb Featuring BBQ Ride, Hadirkan Promo Hadiah Merchandise Eksklusif

Ia menjelaskan, bagi SD Negeri dan SMP Negeri yang belum menerima manfaat MBG, masih dalam proses.

“Bulan Mei dan Juni ini sedang diusahakan di beberapa sekolah. Ini juga saya sedang mengurus MBG di SD Negeri Kecamatan Curug dekat KP3B.

Itu diizinkan di sana membangun dapur gizi MBG karena lahannya di pinggir jalan,” jelas dia.

Suherman menerangkan, masih banyak siswa SD Negeri dan SMP Negeri yang belum menerima manfaat MBG secara reguler, karena jumlah dapur gizi MBG belum dibentuk semua karena terkendala lahan dan jarak tempuh ke sekolah.

Banyak Kendaraan Mogok Akibat Nekad Terobos Banjir di Raya Serang-Cilegon Kota Serang

“Pertama lahannya harus pinggir jalan, karena jarak nganter MBG ke sekolah itu minimal setengah jam. Kalau lewat dari setengah jam itu bau masakannya.

Jadi jarak yang terdekat yang harus dicari oleh para pengusaha MBG,” jelasnya.

Terkait pengiriman MBG yang telat dan rasa menu sayur MBG yang hambar, Suherman meminta BGN agar mengingatkan kepada para dapur MBG untuk masak tepat waktu dan mengantar tepat waktu, sebab jika terlambat mengirim makanannya agak bau.

“Jadi semua harus disiplin waktu antara masak dengan makanan yang diantar harus sama,” tegas Suherman.

Ely Nursamsiah, Berangkat Haji Bareng Suami

Ia mengusulkan, Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dapur MBG harus kompak, sehingga tidak terjadi keterlambatan pengiriman MBG ke sekolah-sekolah.

“Kami penerima manfaat biar selamat dari berbagai ketidak harapan, karena di daerah lain ada yang sampai siswanya mules-mules, mabok,” beber dia.

Suherman mengungkapkan, salah seorang siswa SD Negeri di Kota Serang pernah mengalami mual-mual usai menyantap MBG dari sekolahnya. Peristiwa itu terjadi sekitar dua pekan lalu.

“Pernah terjadi di SD Cinanggung diadukan pada kami. Setelah kami data lalu menghadap BGN nya ke sana, ternyata bukan karena faktor makanan. Tetapi karena faktor kelamaan makanan. Jadi dikirim makanan jam 10 pagi dimakan jam 5 sore,” ujar Suherman.

Andika Pikul Beban Golkar

Ia menjelaskan, seorang siswa SD Negeri Cinanggung itu mual-mual, lantaran menu MBG yang seharusnya di makan saat jam istirahat sekolah, justru memilih membawa menu MBG dimakan di rumahnya pada sore harinya.

“Karena siswanya mau makan di rumah. Boleh dibawa ke rumah. Waktu itu bawa tempatnya masing-masing. Harapan siswanya bisa dimakan bersama keluarganya.

Jam 5 sore dimakan mual. Tapi setelah diteliti bukan karena faktor makanan. Tapi karena pembawaan penyakit di lambungnya. Kejadiannya dua Minggu yang lalu,” imbuhnya.

Menurut Suherman, seorang siswa SD Negeri Cinanggung yang mengalami mual-mual sekarang kondisinya sudah membaik. “Sekarang kondisinya sudah sehat. Kelas 4 atau kelas 5,” jelasnya.

Ely Nursamsiah, Berangkat Haji Bareng Suami

Kabid SD Dindikbud Kota Serang Ahmad Supi mengatakan, jumlah siswa SD yang sudah menerima manfaat MBG sebanyak 11.938 anak yang tersebar di 41 SD Negeri dan 1 SD swasta.

Ahmad Supi mengatakan, dapur gizi MBG yang baru beroperasi masih sedikit. Kelima dapur gizi yang sudah menyalurkan MBG itu berada di Kecamatan Taktakan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Curug, dan Kecamatan Serang.

“Kota Serang itu baru hanya lima dapur gizi. Di Taktakan, Cipocok, sisanya lupa,” ujar Supi, kepada Banten Raya, Jumat 2 Mei 2025.

Menurut dia, seharusnya di Kota Serang ada puluhan dapur gizi yang sudah beroperasi menyalurkan MBG. “Harusnya kalau semua ada sekitar 40-an dapur,” ucap dia.

Bank bjb Featuring BBQ Ride, Hadirkan Promo Hadiah Merchandise Eksklusif

Karena, lanjut Supi, satu dapur gizi maksimal melayani tiga ribuan lebih siswa.

“Satu dapur gizi itu bisa mendistribusikan maksimal 3.500 siswa. Sementara di Kota Serang SD ini ada sekitar 82 ribu siswa. Belum lagi SMP,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kelima dapur gizi itu baru mendistribusikan 11 SDN di Kecamatan Taktakan, 11 SDN di Kecamatan Serang, 11 SDN di Kecamatan Cipocok Jaya, dan dapur gizi Unyur dengan penerima manfaat 4 SDN dan 1 SMA.

Supi mengatakan, masih sedikitnya dapur MBG yang beroperasi membuat puluhan ribu siswa SD Negeri belum menerima manfaat MBG.

Ribuan Kendaraan Menunggu Surut Akibat Jalan Raya Serang-Cilegon Kota Serang Terendam Banjir

“Masih banyak yang belum menerima MBG. Baru sekitar 12 ribu siswa SD Negeri yang tersebar di 40-an SD Negeri,” ungkapnya.

Dengan masih banyak siswa SD Negeri yang belum menerima manfaat MBG, Supi mengaku pihaknya menunggu karena hanya penerima manfaat MBG.

“Ya kita mah nunggu aja. Kalau kita kan hanya penerima manfaat. Kalau memang misalkan sudah ada dapur yang terbangun lagi berarti kita tambah nanti penerima manfaatnya,” kata Supi.

Kabid SMP Dindikbud Kota Serang Leni Puspasuri Sesunan mengatakan, dari 29 SMP baru lima SMP Negeri di Kota Serang yang menerima manfaat MBG secara reguler. Yaini SMP 4, SMP 7, SMP 15, dan SMP 27.

Jalan Raya Serang-Cilegon Kota Serang Lumpuh Akibat Banjir

Sementara itu, di Kota Cilegon, program MBG sudah bergulir sejak 14 Februari 2025. Ada 4 sekolah dasar (SD), 2 sekolah menengah pertama (SMP) dan 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Wilayah Kecamatan Grogol yang mendapatkan program MBG.

Hadirnya program ini membuat kantin sekolah kehilangan separuh pendapatannya, lantaran tidak dilibatkan.

Salah satu kepala SD di Kecamatan Grogol yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, anak-anak didiknya masih tetap jajan, hanya saja angkanya sangat berkurang.

“Masih ada saja anak (jajan di kantin), tapi sedikit. Sebenarnya harapan kita tidak jajan,” katanya, Senin (5 Mei 2025).

Ely Nursamsiah, Berangkat Haji Bareng Suami

Ia membenarkan jika penghasilan kantin sekolah menurun drastis. Bahkan, hampir separuhnya berkurang karena anak-anak sudah jarang jajan.

“Saya tanya ke orang-orang di kantin, omset menurun setelah ada MBG. Biasanya banyak, sekarang separuhnya,” jelasnya.

Menurut sumber ini, anak-anak biasanya diberikan menu MBG saat jam istirahat sekitar pukul 09.00 WIB, untuk makan bersama.

Namun masih ada saja anak yang tidak makan MBG alias dibawa pulang.

Bank bjb Featuring BBQ Ride, Hadirkan Promo Hadiah Merchandise Eksklusif

“Hampir semuanya dimakan, tapi ada satu dua siswa kepingin dibawa pulang, mereka membawa wadah sendiri. Dari tempat yang disiapkan dipindah ke wadah sendiri,” katanya.

Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) Kota Cilegon Ahmad Aulia meminta agar mekanisme MBG ditinjau ulang.

Hal itu, karena ada dampak yang sangat besar terhadap penurunan pendapatan pelaku usaha kecil atau kantin-kantin di sekolah. Para pedagang kecil di sekitar sekolah juga merugi dengan kebijakan tersebut.

Meski demikian, APJI Kota Cilegon mendukung penuh kebijakan tersebut, sebagai upaya menjaga kualitas gizi anak bangsa. Namun, dengan tetap memperhatikan kondisi lapangan.

BNI Catat Kenaikan Transaksi Nasabah Premium di Private Event BNI – Emirates Travel Fair 2025

“Prinsipnya ini adalah program yang baik dari presiden untuk menjaga kualitas gizi anak bangsa, dan sebagai warga negara kita harus mendukung.

Semisal ini berdampak pada penurunan omset pedagang di sekitar, ini harus dikaji dulu,” jelasnya.

Seberapa besar terdampaknya, jelas Aulia, harus dikaji. Karena ini berkaitan dengan penghidupan usaha kecil milik masyarakat. “Seberapa besar dampaknya harus dikaji,” ujarnya.

Kepala Dindikbud Kota Cilegon Heni Anita Susila menyatakan, untuk program MBG langsung di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN), sehingga soal teknis dan program semuanya diatur pemerintah pusat.

Dorong Transaksi, BNI-Emirates Travel Fair 2025 Kembali Hadir dengan Beragam Penawaran Menarik

Dindikbud Kota Cilegon hanya menyiapkan siswa dan sekolah saja. Termasuk soal alokasi anggaran, menurut Heni, tidak ada di Dindikbud Kota Cilegon.

“Untuk di daerah dikoordinatori oleh institusi lain, bukan Dindikbud. Jadi tanya langsung ke institusinya. Di kita (Dindikbud Cilegon) tidak ada anggaran untuk MBG.

Untuk jumlah siswa yang ada di bawah naungan Dindikbud Cilegon ada kurang lebih 74.040 siswa,” ujarnya. (harir/uri)

Pos terkait