Harga Cabai dan Bawang Naik, Pengusaha di Pasar Rangkasbitung Mengeluh Lantaran Sepi Pelanggan

IMG20230522134533 scaled
Akibat kenaikan harga bawang dan cabai lapak di Pasar Rangkasbitung milik Yogi sepi, Senin 22 Mei 2023.(Sahrul/Bantenraya.co.id)

BANTEN RAYA.CO.ID – Akibat harga cabai dan bawang naik di Pasar Rangkasbitung pengusaha mengeluh karena sepi pelanggan. Sebabkan omzet penjualan pengusaha bawa merosot. Sedangkan, untuk pemicu kenaikan harga belum bisa dipastikan karena pengusaha memberikan keterangan kenaikan tersebut mengikuti kebijakan distributor.

Pengusaha sayuran di pasar Rangkasbitung Yogi mengatakan, kenaikan sejumlah harga tersebut sudah berlangsung selama empat hari. Adapun harga barang yang mengalami kenaikan yakni, bawang putih harga normal Rp 30 ribu menjadi Rp 50 ribu perkilogram, harga normal bawang merah Rp 30 ribu menjadi Rp 35 ribu perkilogram, harga normal cabai rawit Rp 30 ribu perkilogram menjadi Rp 44 ribu perkilogram, cabai oren Rp 30 ribu perkilogram menjadi 50 ribu perkilogram.

“Akibat kenaikan itu, pelanggan menjadi langka, kalau bawang putih naik itu karena ngambil dari Cina, yang berhak menurunkan harga itu distributor. Jadi kami mengikuti saja,” kata dia kepada Bantenraya.co.id, Senin 22 Mei 2023.

Bacaan Lainnya

Selain itu, akibat kenaikan cabai dan bawang bukan hanya langka pembeli. Namun berdampak kepada omzet perhari yang biasanya mendapatkan Rp 3 juta sekarang hanya Rp 1,5 juta.

“Bukan hanya pelanggan sepi, kenaikan juga menyebabkan omzet perhari berkurang,” ucap Yogi.

BACA JUGA : Imbas Kenaikan Harga Telur dan Daging Ayam, Pengusaha Nasi di Lebak Menjerit

Ia mengungkapkan, mengalami kerugian atas kelangkaan pembeli di lapak miliknya, karena tidak laku barang dagangannya menjadi busuk.

“Tau sendiri kan cabai, dan bawang itu barang busuk. Apalagi tomat karena kenaikan saya jadi rugi besar,” ungkap Yogi.

Sementara itu, pengusaha sayuran lainnya, Uswah mengaku, karena kenaikan cabai dan bawang pelanggan banyak yang mengurangi pembelian bawang dan cabai.

“Ya sama aja disini juga naik, kalau pembeli sih ga sepi, cuman konsumen saya banyak mengurangi timbangan pembelian, awalnya biasa membeli satu kilogram, paling setengah kilogram,” tuturnya.

BACA JUGA : Masih Banyak Warga Miskin Tak Dapat Bantuan RTLH, DPRD Lebak Menduga Verifikasi Tak Objektif

Dengan demikian, pembeli, Amsinah menuturkan, mengeluh atas kenaikan sejumlah bawah pokok untuk bubu dapur tersebut.

“Jelas ngeluh, pengennya mah sih turun lagi, soalnya karena kenaikan ini saya harus merogoh kocek lebih, bahkan kadang mengurangi timbangan pembelian,” pungkasnya. ***

Pos terkait