Manfaatkan Lahan Kosong, Koperasi RT-RW Randakari Dirikan Pasar Tradisional

Pasar Tradisional
Lurah Randakari Hairul Amri bersama KRRS membangun pasar tradisional. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Kelurahan Randakari dan Koperasi milik RT dan RW yakni Koperasi Randakari Rukun Sejahtera atau KRRS mendirikan pasar tradisional di Lingkungan Glereng.

Pasar tradisional tersebut memiliki 20 kios yang akan beroprasi pada Rabu dan Minggu.

Dimana tujuan adanya pasar tradisional itu untuk bisa meningkatkan produktifitas dan kemandirian ekonomi warga.

Bacaan Lainnya

Lurah Randakari Hairul Amri menjelaskan, adanya pasar merupakan inovasi yang dikerjasamakan dengan RT dan RW yang tergabung dalam KRRS. Dimana, tujuannya adalah untuk bisa meningkatkan perekonomian warga.

“Ada lahan gak luas, namun cukup untuk 15 sampai 20 kios, kita buat inovasi terbaru dengan mendirikan pasar tradisional dan bekerjasama dengan KRRS, sebagai salah satu upaya meningkatkan perekonomian warga,” katanya, Kamis 27 Juli 2023.

BACA JUGA: Pembebasan Jalan Syafei Akses Kantor Kelurahan Ketileng Diajukan Lagi, Sudah Puluhan Tahun Rusak dan Sempit

Pasar tersebut, jelas Hairul Amri, akan menghadirkan produk layaknya pasar tradisonal lainnya, yakni semua kebutahan dapur masyarakat.

“Seminggu dua kali kita buka, pada Rabu dan Minggu, kalau untuk isinya, atau dagangannya seperti pasar pada umumnya,” jelasnya

Selain pasar, jelas Hairul, pihaknya dengan koperasi RT dan RW juga sudah melakukan pasar qurban saat Idul Adha lalu, adanya program jual beli tabung gas, perternakan, dan juga bank sampah.

“Tidak hanya pasar tradisional saja, ada bank sampah yang sudah rutin berjalan, lalu masih ada SHU (sisa hasil usaha) hewan kurban yang nantinya juga akan dijadikan peternakan ayam bagi warga, dan beberapa program lainnya,” imbuhnya.

Semua yang sudah dilakukan, jelas Khaerul, adalah upaya mengimplementasikan semangat inovasi yang harus diberikan pemerintah tanpa haru bertopang dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang terbatas.

BACA JUGA: Liga Simpati Ajang Turnamen Bola Tertua di Kota Cilegon Memulai Kompetisi, Jadi Ajang Silaturahmi Warga RW III Kelurahan Purwakarta

“Alhamdulillah berjalan, walaupun tanpa APBD, persoalannya bukan bisa atau tidak, tapi mau atau tidak,” tegasnya.

RW 05 Kelurahan Randakari Suwandi menyampaikan, Koperasi sendiri sudah berdiri sejak Agustus 2022 lalu, dimana pengelolaan awal yang dilakukan yakni adanya Bank Sampah. Diharapkan, dengan adanya pasar tradisonal nanti pengelolaan akan juga menguntungkan koperasi.

“Harapannya akan bisa menambah nanti juga pendapatan dari koperasi. Jadi kami yakin konsep ini akan berkesinambungan,” ungkapnya.

Intinya, jelas Suwandi, karena sifatnya koperasi maka mengedepankan ekonomi kerakyatan yang hasilnya bisa dibagi kepada anggota koperasi sendiri.

“Karena konsep koperasi, maka ini hasil dan keuntungan akan dikembalikan kepada anggota yakni RT dan RW,” pungkasnya. ***

Pos terkait