Banten Terus-terusan Panen, Menteri Pertanian Puji Pj Gubernur

1 MENTERI PERTANIAN 2
PANEN RAYA : Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Pj Gubernur Banten Al Muktabar menaiki mesin combine harvester saat melakukan panen raya di Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu (8/2).

SERANG, BANTEN RAYA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memuji produktivitas pertanian di Provinsi Banten khususnya padi yang sangat tinggi. Bahkan, Mentan menyebutkan tiada hari tanpa panen padi di Provinsi Banten terutama pada bulan Februari.

“Saya bersyukur memiliki kepala daerah yang terus bergairah memajukan pertanian. Dalam tiga tahun ini produktivitas pertanian terus mengalami peningkatan, itu kata data, kata fakta, di Banten ini tiadai hari tanpa panen,” ujar Mentan saat panen raya di Desa Sujung, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Rabu (8/2).

Ia menjelaskan, khusus di Kecamatan Tirtayasa terdapat 700 sampai 800 hektare yang dipanen secara bergiliran di bulan Februari ini. “Memang pertanian ada waktu-waktu misalnya bulan November-Desember itu waktu nanam bukan waktu panen, tetapi akhir Januari, Februari karena air banyak berkejaran dengan panen,” katanya.

Syahrul menjelaskan, untuk di Banten sendiri yang perlu mendapat perhatian yaitu perbaikan irigasi yang mengalami sedimentasi yang harus dilakukan oleh beberapa Kementerian yang bekerja sama dengan gubernur dan bupati.

“Bagi Banten selain untuk makan sendiri, buffer stock yang ada pasti lari ke Jakarta. Jakarta harus segera kita bisa pasok lebih banyak lagi sehinga stabiliasi harga beras bisa kita capai,” tuturnya.

Terkait dengan pupuk subsidi yang masih dikeluahkan petani, Mentan memastikan tidak ada pengurangan pupuk subsidi yang ada justru ditambah dari 8 juta ton menjadi 9 juta ton, namun karen kemampuan keuangan negara tidak bisa memenuhi kebutuhan pupuk subsidi yang mencapai 24 juta ton.

“Jenisnya saja yang dikurangi masuk kepada yang startegis,” paparnya.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, sesuai arahan Mentan bahwa Banten harus terus meningkatkan produktivitas padi, khsusnya jadwal tanam dari dua kali dalam setahun menjadi tiga kali bahkan empat kali.

“Secara manual beliau menghitung sendiri hasilnya dalam satu hektare bisa 5 sampai 7 ton per hektar. Selain ada pertanian padi ada penambahan kegiatan untuk ternak bebek dan kambing itu terus kita giatkan. Benten sudah berkontribusi sebagai lumbung pangan nasional masuk delapan besar dan satu di antara sentra adalah di sini (Tirtayasa-red),” katanya. (tanjung)

 

 

Pos terkait