Buntut Ancaman Pembunuhan Terhadap Warga Muhammadiyah, Komisi VII DPR RI akan Panggil BRIN

Screenshot 20230425 120328 Twitter
Tangkapan layar cuitan nggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno. (Sumber foto: profil akun twitter @eddy_soeparno)

BANTENRAYA.CO.ID – Komisi VII DPR RI berencana memanggil jajaran pengurus Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Rencana pemanggilan jajaran pengurus BRIN itu disampaikan oleh anggota Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno.

Rencana pemanggilan pengurus BRIN itu untuk meminta pertanggung jawaban salah satu pernyataan peniliti BRIN AP Hasanudin.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Lebaran 2023 Tanggal Berapa? BRIN Sebut Sangat Berpotensi Tak Serentak

Dalam pernyataannya di kolom komentar facebook, AP Hasanudin mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah karena perbedaan penentuan lebaran.

Tidak hanya itu, Andi Pangerang Hasanudin juga menuduh Muhammadiyah disusupi Hizbu Tahrir melalaui kalender Islam global.

Selain AP Hasanudin, peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin juga mengeluarkan pernyataan provokatif dengan menyebut Muhammadiyah tidak taat pemerintah.

BACA JUGA: 5 Hotel Murah di Pekanbaru Mulai Rp100 Ribuan, Lokasi Dekat Dengan Pusat Perbelanjaan

“Selain AP Hasanudin, pernyataan Prof. Thomas Djamaludin di komentar FB itu juga tidak pantas,” tulis Eddy Soeparno di akun twitter pribadinya @eddy_soeparno dikutip Bantenraya.co.id, Selasa 24 April 2023.

Sekretaris Jenderal PAN itu menyebut tidak pantas bagi seorang intelektual yang berada di lembaga intelektual mengeluarkan pernyataan yang intoleran.

“Komisi VII DPR RI akan memanggil BRIN untuk bertanggung jawab,” katanya.

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Hotel Terbaik di Lampung Rp300 Ribuan, Fasilitas Wah Seperti Kelas Berbintang

Rencana pemanggilan jajaran pengurus BRIN oleh Komisi VII DPR RI itu mendapat dukungan dari warganet.

“Saya mendukung Mas. Di medsos urusannya netizen. Di dunia akademik urusannya ilmuwan. Di sisi lembaga negara itu urusannya DPR,” kata @ismailfahmi.

Dukungan juga datang dari mantan anggota DPR RI yang saat ini menjadi pemerhati penerbangan yakni Alvin Lie. “Saya dukung mas,” tulis @alvinlie21.

Sementara it warganet bernama Karlo Potriys @arv_y menilaj Thomas Jamaludin tidak pantas dipanggil profesor karen pernyataanya yang menebar kebencian.

“Orang kayak Thomas enggak layak dipanggil prof, mental provokator bibit awal mula penebar kebencian sejak tahun 2011,” katanya.

“Terima kasih pak. Sudah selayaknya wakil rakyat meminta laporan para peneliti yang gajinya didanai oleh rakyat,” kata @ypramudya.***

Pos terkait