BANTENRAYA.CO.ID – Menjelang Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang akan menggantikan Jakarta, muncul pemberitaan setiap menitnya.
Kini tengah beredar isu bahwa di IKN telah disiapkan Polisi berbahasa Cina, seolang-olah akan banyak orang Tionghoa yang siap menduduki Ibu Kota Negara baru.
Sebuah video yang beredar di Snack Video dengan akun @Riuwandira818, bernarasi “SUDAH DIPERSIAPKAN POLISI BERBAHASA CINA DI IBU KOTA NUSANTARA (IKN)” telah menjadi perbincangan di media sosial.
Namun, Divisi Humas Polri secara tegas memastikan bahwa video tersebut adalah hoaks atau berita palsu.
Dalam keterangan yang diambil Bantenraya.co.id dari akun Twitter @DivHumas_Polri pada tanggal 11 Agustus 2023, Divisi Humas Polri menyatakan bahwa video tersebut tidak memiliki kebenaran dan hanya merupakan informasi palsu yang bertujuan untuk menyesatkan masyarakat.
Faktanya, dalam video tersebut terlihat sekelompok polisi sedang melakukan pendidikan pengembangan (dikbang) di Sebasa Lemdiklat Polri.
BACA JUGA: Menakjubkan! Toilet SD di NTT Indonesia dengan View Paling Memukau, Auto Bikin Betah Nongkrong
Mereka sedang mengambil kelas bahasa Mandarin, bukan untuk tujuan menghadapi situasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) atau ibu kota masa depan Indonesia.
Sebasa Lemdiklat Polri merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pelatihan dalam berbagai bidang kepada seluruh anggota Polri.
Salah satu aspek yang diajarkan adalah bahasa asing, termasuk bahasa Mandarin, guna mendukung tugas operasional yang berkaitan dengan penggunaan bahasa asing.
Perlu dicatat bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN), yang secara resmi direncanakan akan diresmikan pada 17 Agustus 2024 bersamaan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, merupakan proyek yang bertujuan untuk menggantikan Jakarta sebagai ibu kota negara.
IKN diharapkan akan menjadi pusat administratif yang lebih modern dan representatif bagi negara Indonesia.
Masyarakat diingatkan untuk selalu berhati-hati dalam menyebarkan informasi di media sosial dan memastikan kebenaran informasi sebelum membagikannya.
Menjaga akurasi dan keberlangsungan informasi yang beredar sangat penting dalam menghindari penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan kebingungan dan kerugian.***