BANTENRAYA.CO.ID – Tiga oknum wartawan diamankan warga Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah karena kepergok melakukan pemerasan terhadap warga.
Rekaman tiga oknum wartawan yang diamankan warga Desa Pandansari tersebut tersebar juga di media sosial.
Dilansir bantenraya.co.id dari akun Instagram @undercover.id, tiga oknum wartawan tersebut diduga mempermasalahkan beberapa warga yang menggunakan air untuk menyiram tanaman saat musim kemarau.
Rekaman tersebut telah mendapat lebih dari 10 ribu likes.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan
Dan beberapa warganet juga ikut memberikan tanggapan mereka di kolom komentar
“Wartawan dari media-media gak jelas siapa foundernya alias mereka semi LSM preman,” kata @layl_97.
Sementara @asepwahyudin29 berkata, “Ingat ya kawan ini oknum. Wartawan benar nggak mungkin nyari masalah seperti ini. Apalagi minta uang.”
BACA JUGA: Syarat Kelulusan Kuliah Tak Wajib Skripsi Tuai Pro dan Kontra di Kalangan Mahasiswa Kota Serang
Kepala Desa Pandansari, Irwan Susanto membeberkan kronologi kejadian yang berlangsung malam hari pada Kamis (21/9/2023).
Ketiganya berinisial HM dari Berita Patroli, K dari Lintas Indonesia dan T dari Media Mitra Mabes.
Kronologi Pemerasan
Tindakan pemerasan itu bermula pada Kamis (14/9/2023), dimana oknum wartawan tersebut mendatangi rumah warga Desa Pandansari berinisial W.
BACA JUGA: 4 Kelebihan Kuliah Kelas Karyawan, Disertai Alasan Mengapa Kamu Harus Kerja Dulu Sebelum Kuliah
Mereka mempermasalahkan warga desa ini karena menggunakan air untuk menyiram tanaman.
Wartawan tersebut melakukan intimidasi pada warga dengan menunjukkan pasal-pasal terkait penggunaan air saat kemarau.
“Warga dipermasalahkan karena menggunakan air untuk menyiram tanaman. Untuk menakut nakuti warga, ditunjukkan pasal pasalnya. Karena takut, warga sepakat memberikan Rp4 juta kepada wartawan tersebut,” kata Irwan pada Jumat (22/9/2023).
BACA JUGA: Bahayanya Jembatan Bawah Tol Tangerang-Merak Tanpa Besi Pengaman
Tidak berhenti sampai di situ, wartawan tersebut kembali melancarkan aksinya pada Senin (18/9/2023).
Mereka mendatangi warga rumah warga berinisial S dan membawa masalah yang sama, lalu warga dimintai uang Rp15 juta.
Dengan alasan tidak punya cukup uang, korban S hanya mampu membayar Rp10 juta dan langsung memberikan Rp2 juta.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Pantai Cantik di Simeulue dengan Panorama Alam yang Memukau!
Sisanya yang Rp8 juta akan dibayarkan pada Kamis (21/9/2023).
Namun, ketika Kamis malam, ketiga wartawan tersebut malah dikepung oleh warga yang geram terhadap tindakan mereka.
Dijelaskan bahwa tiga oknum wartawan tersebut dikepung warga dan diarak keliling kampung sebelum akhirnya diarak ke polsek.
BACA JUGA: Puluhan Rumah di Bantaran Sungai Cibanten Bakal Direlokasi Proyek Normalisasi
“Minta Rp15 juta kemudian deal Rp10 juta, namun baru DP Rp2 juta. Sisanya dijanjikan hari Kamis tanggal 21 September 2023. Kemudian Datanglah hari Kamis untuk menagih uang sisanya Rp8 juta. Warga geram akhirnya dikepung lalu diarak ratusan warga ke balai desa,” jelas Irwan.
“Jam 00.30 pelaku diamankan ke Polsek Paguyangan,” sambungnya.***