BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah Kelurahan Ketileng meraih juara I lomba kelurahan tingkat Kota Cilegon.
Dimana, pada saat penilaian Kelurahan Ketileng berhasil menyingkirkan Kelurahan Purwakarta, Randa Kari yang masih dalam 3 besar penilaian.
Dalam lomba tersebut sendiri, salah satu yang ditonjolkan adalah berbagai inovasi yang ada di Kelurahan Ketileng.
Yakni sentra UMKM yang diberi nama Suket atau Sentra Usaha UMKM Kelurahan Ketileng.
Ada juga Pelayanan Keliling Jemput Bola Warga Manula (YANLING), program kendaraan siaga sehat 24 jam, pemberian kain kafan gratis kepada warga yang meninggal.
Kantin kejujuran di SDN Ketileng 1, dan perpustakaan mandiri Kelurahan Ketileng.
Ada juga program Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melibatkan kerajinan tangan, manik-manik, dan kalung kehormatan.
Serta program Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan pengemasan produk Sartika Barka. pelayanan antar dokumen kependudukan.
Khusus Suket sendiri sudah ada sebanyak 20 UMKM yang bergabung dan setiap harinya menjadi tempat nongkrong kawula muda warga dari berbagai tempat.
Mirip konsep kafe suket juga kerap digunakan untuk momen acara besar.
Lurah Ketileng Hilman Setiaji menjelaskan, bersyukur dengan hasil yang diterima. Pihaknya menilai hal tersebut adalah bentung tantangan agar kedepan bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat.
“Saya bersyukur kepada Allah karena Kelurahan Ketileng berhasil meraih juara pertama sebagai kelurahan terbaik di Kota Cilegon,” katanya menerima hadiah dari Walikota Cilegon Helldy Agustian saat apel.
Hilman menyatakan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan semua pihak dalam menciptakan inovasi untuk pelayanan lebih baik.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan Helldy Agustian jika ASN dan pejabat harus terus berinovasi tanpa adanya dukungan APBD.
“Tentu itu terus menjadi hal yang dipegang, jika kami terus mengembangkan inovasi tanpa adanya APBD, melainkan melibatkan masyarakat dan pemangku kewenangan lainnya,” ucapnya.
Hadiah yang diterima, jelas Hilman, dalam bentuk program yang nantinya akan difokuskan dalam pengembangan inovasi yang sudah ada.
“Alhamdulilah ada anggaran Rp200 juta dalam bentuk program. Ini nanti akan diperbanyak guna pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya juga,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Helldy Agustian mendorong semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Cilegon untuk terus berinovasi.
“Saya mengajak seluruh ASN di Kota Cilegon untuk terus melahirkan kreasi dan inovasi yang luar biasa, jangan puas dengan hal-hal biasa saja.”
Helldy menjelaskan, jika awal Cilegon dianggap kurang inovatif, maka sekarang sudah dibuktikan dengan berbagai pencapaian yang sudah dilakukan di bawah kepemimpinannya.
“Kini, Kota Cilegon telah mendapatkan penghargaan tingkat nasional, yaitu Lencana Satya Bhakti Inovasi Desa dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI yang kami terima di Lampung kemarin,” imbuhnya.
Helldy juga menekankan bahwa Kota Cilegon telah menjadi daerah percontohan nasional dalam berbagai inovasi, seperti pengelolaan sampah menjadi bahan bakar pendamping batu bara.
Banyak kabupaten/kota, termasuk DKI Jakarta sebagai ibu kota Indonesia, datang ke Kota Cilegon untuk belajar mengenai inovasi ini.
“Selain itu, program Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) Kota Cilegon juga baru-baru ini menjadi percontohan nasional. Diperkirakan akan banyak daerah lain yang akan belajar dari Kota Cilegon,” ujarnya. ***