BANTENRAYA.CO.ID – Kerajinan tangan dari bambu berupa hampers yang dibuat warga Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan banjir pesanan menjelang Hari Raya Idul Fitri ini.
Peningkatan pesanan hampers yang dibuat warga Desa Tegal Maja, Kabupaten Serang itu mencapai 70 persen bila dibandingkan dengan hari-hari biasa di luar bulan Ramadan.
Tingginya pesanan hampers dari bambu yang dibuat warga Tegal Maja itu berdampak pada peningkatan pendapatan ibu-ibu di desa tersebut.
Kepala Desa Tegal Maja, Kecamatan Kragilan Muhammad Ikhsan mengatakan, menjelang lebaran tahun ini pesanan hampers datang dari berbagai daerah seperti dari Cikarang, Jawa Barat, dari Kota Cilegon, dan dari Serang.
“Alhamdulillah ada peningkatan pesanan selama Ramadan sekitar 70 persen,” ujar Ikhsan, Rabu 12 April 2023.
Ia mengungkapkan, dari berbagai jenis kerajinan tangan yang dibuat warganya paling banyak ada pesanan buat hampers untuk dijadikan tempat kue kering, roti, dan buah-buahan atau makanan khas lebaran lainnya.
“Dari Cikarang pesanan yang sudah masuk 1.000 psc, dari Serang dan Cilegon ada yang 300 pcs, ada juga yang 200 pcs,” katanya.
BACA JUGA: Selain Makanan, 5 Ide Hampers Idul Fitri Ini Sangat Murah Tapi Menarik dan Tidak Menguras Kantong
Untuk pemesan sendiri, lanjut Ikhsan ada yang perorangan, instansi pemerintahan, instansi Kepolisian, dan juga ada pemilik toko untuk dijual kembali.
“Kalau permintaan terpenuhi karena kita juga menambah pengrajinnya dari biasanya 20 orang sekarang ada 30 orang dan bahan bakunya juga melimpah. Untuk harga jualnya 1 pcs Rp15.000,” tuturnya.
Ikhsan menuturkan, tingginya pesanan hampers itu berdampak pada peningkatan pendapatan warga di desanya terutama ibu-ibu yang mengerjakan kerajinan tersebut.
BACA JUGA: Katalog Hampers Transmart Paket Ramadhan Hemat, Cocok Untuk Kebutuhan THR Hari Raya Idul Fitri 2023
“Kalau hari-hari biasa pendapatan per orang sekitar Rp800 ribu per bulan, kalau di bulan Ramadan ini bisa mencapai Rp2 juta lebih, tapi itu tergantung berapa banyak yang dibuat,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ikhsan mengatakan, pembuatan hampers dilakukan oleh ibu-ibu di rumahnya masing-masing pada siang dan malam hari.
“Kita sampaikan kepada mereka jumlah pesanan dan harus selesainya kapan, jadi kalau lagi banyak seperti sekarang ini biasanya mereka buat habis shalat tarawih,” paparnya.***