BANTENRAYA.CO.ID – Terdapat informasi lirik lagu “Bunuh Idolamu” karya Hindia, tentang melawan ekspektasi sosial dan menemukan kebebasan dalam menjadi diri sendiri.
Hindia, salah satu musisi Indonesia yang sangat dihormati, telah merilis lagu baru yang memukau dengan judul “Bunuh Idolamu”.
Lagu ini merupakan salah satu lagu yang termasuk dalam album terbarunya yang berjudul “Lagipula Hidup Akan Berakhir”, yang dirilis pada tanggal 7 Juli 2023.
Dalam lagu ini, Hindia mengekspresikan perasaan yang kompleks dan penuh makna melalui lirik-lirik yang puitis.
Dengan melodi yang emosional dan aransemen yang kuat, “Bunuh Idolamu” menjadi sebuah karya seni musik yang penuh kekuatan dan keintiman.
Dalam lirik lagu ini, Hindia menggunakan bahasa yang kuat dan sering kali provokatif untuk mengekspresikan kegelisahan dan frustrasi yang dirasakan.
Ia berbicara tentang ketidakpuasannya dengan nilai-nilai yang ditetapkan oleh masyarakat dan keinginannya untuk menemukan jalan hidup yang lebih otentik dan bebas dari tekanan eksternal.
Melalui kata-kata yang tajam, ia menyampaikan pesan yang kuat tentang pentingnya membebaskan diri dari norma sosial yang membatasi.
Lirik Lagu Bunuh Idolamu – Hindia
Bunuh idolamu
Atau biarkan mereka hancurkan diri sendiri
Mau tak mau
Bertengkar mengejar hal yang hanya sekejap berarti
Kau nilai dirimu
Hanya dari banyak pekerjaanmu
Kau nilai dirimu
Dari nama-nama yang kaukenal
Kalian berdua sama saja
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan
Tak pernah tega ‘tuk kuucapkan
Oh, terlalu banyak kusembunyikan
Kar’na ku tahu jika ku menyanggah
Kaubilang aku egois, dramatis, oh, aku yang salah
Ku tak mau tahu
Pertikaian yang lahir kar’na kau belum usai dengan dirimu
(Belum usai dengan dirimu)
Berpura tak tahu
Tapi kupegang rahasia kalian semua satu per satu
(Satu per satu)
Ku tak mau tahu (tak mau tahu)
Setelah ini, ku bernyanyi hal lain dan berlagak membisu
Sudah cukup sibuk
Menjaga hatiku di tengah dunia yang semakin berdebu
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan
Tak pernah tega ‘tuk kuucapkan
Oh, terlalu banyak kusembunyikan
Aku makamkan
Jangan kau banyak bicara
Kau juga sama buruknya
Jari tengah untukmu, Kawan
Sana, lanjut jual namaku
Aku sudah lelah mengalah
Aku yang pertama dirugikan
Aku tak mengerti keadaan
Aku yang egois, dramatis, apatis
Masih banyak yang kurasakan
Masih banyak hal yang kubenci
Bermodalkan kedua tangan
Kucekek kau di dalam mimpi
Terkadang kusebut namamu
Oh, Tuhan, selamatkan aku
Benci ini sungguh mengganggu
Berkaca, bunuh idolaku
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan
Tak pernah tega ‘tuk kuucapkan
Oh, terlalu banyak kusembunyikan
Dalam doaku, kukunci diriku
Oh, sedikit-banyak yang kupikirkan (kupikirkan)
Tak pernah tega (ku tak pernah tega) ‘tuk kuucapkan (ucapkan)
Oh, terlalu banyak (banyak) kusembunyikan (sembunyikan)
Dalam doaku, kukunci diriku.***