BANTENRAYA.CO.ID – Kabar terbaru datang dari Heru Budi sebut kasus ISPA di Jakarta yang naik Khususnya pada balita.
Pernyataan Heru Budi sebut kasus ISPA di Jakarta yang naik ini, sontak saja membuat para masyarakat khawatir.
Karena Heru Budi sebut kasus ISPA di Jakarta yang naik terlebih pada kalangan balita, dan itulah yang membuat para orang tua cemas.
Akibat polusi di Jakarta yang kian lama makin bertambah, membuat para balita kini harus merasakan dampaknya.
BACA JUGA : Nadiem Makarim: Mahasiswa Tak Wajib Buat Skripsi Untuk Bisa Lulus
Tidak hanya itu, akibat polusi ini juga bisa membuat siapa saja terkena penyakit ISPA.
Apakah kenaikan kasus ISPA di Jakarta akan terus bertambah dan upaya apa saja yang dilakukan pemerintah?
Yuk simak artikel yang sudah Bantenraya.co.id rangkum untuk menjawab semua keingintahuanmu.
Berdasarkan data Menteri Kesehatan RI, kata Heru, peningkatan kasus itu menyentuh angka 24 persen hingga 31 persen seiring dengan kondisi polusi yang tinggi di wilayah Ibu Kota.
“Iya ada kenaikan. Data dari Pak Menteri Kesehatan benar bahwa ISPA ada kenaikan sedikit, 24 sampai 31 persen, khususnya balita,” kata Heru Budi di Balai Kota DKI, Selasa lalu.
Dengan ini, Heru mengimbau anak-anak menggunakan masker saat pergi keluar rumah.
“Jadi, kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah bisa menggunakan masker,” kata dia.
Sebelumnya diketahui, Kementerian Kesehatan mengungkapkan, hasil data pemantauan yang dilakukan dalam enam bulan terakhir.
BACA JUGA : Menegangkan! Detik-detik 8 Orang Terjebak Kereta Gantung di Pakistan Usai Kabel Terputus
Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Dan pada hasil pemantauan menunjukkan terjadinya peningkatan kasus ISPA di Jabodetabek.
Setelah itu, untuk mengatasi persoalan itu dari sisi kesehatan, pihaknya terus melakukan sejumlah upaya.
Selain dengan mengajak masyarakat menerapkan 6M dan 1S untuk mengantisipasi ISPA ini.
Kemenkes juga melakukan pemantauan secara real time kasus ISPA yang terjadi di Puskesmas Jabodetabek dan juga kasus Pneumonia yang terjadi di rumah sakit.
Selanjutnya pemerintah juga telah dibentuk Komite Penanggulangan Penyakit Pernapasan dan Dampak Polusi Udara.
BACA JUGA : Heboh! Penampakan Langit Jepang Setelah Pembuangan Limbah Nuklir ke Laut, Hingga Buat Netizen Geram
“Kita juga inventarisir rumah sakit yang bisa lakukan penanganan pneumonia khususnya di Jabodetabek,” ungkap Maxi Rein Rondonuwu.