BANTENRAYA.CO.ID – Kota Cilegon dihebohkan adanya kabar anak 13 tahun terpapar kasus gizi buruk di Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta.
Anak yang diketahui bernama Imam Subarkah 13 tahun yang mengalami gizi buruk tersebut kini sudah menjalani perawatan di RSUD Kota Cilegon.
Imam Subarkah anak gizi buruk sendiri merupakan anak yang memiliki kebiasaan tak lazim dengan anak pada umumnya.
Sebab, Imam Subarkah memiliki kebiasaan menghirup bau bensin. Serta sudah dari awal mengalami gangguan kejiwaan dan juga mengidap penyakit epilepsi.
Kebiasaan tersebut ditengarai membuat kondisi Imam Subarkah sekarang mengalami gangguan paru berdasarkan keterangan dokter.
BACA JUGA: Anak Gizi Buruk di Kota Cilegon Dirawat di RSUD Cilegon, Walikota Helldy Agustian Respon Cepat
Bocah manis yang periang tersebut kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Bahkan, tubuhnya hanya tinggal tulang belulang saja dengan kondisi yang sangat miris.
Pada akhir Maret 2021 lalu, sebenarnya kondisi Imam sama dengan kondisi anak lainnya.
Namun, akhirnya kini sangat memprihatinkan karena penyakit.
Untuk kebiasaannya sendiri, Imam memang suka menghirup aroma bensin.
BACA JUGA: TP PKK Diminta Tuntaskan Kasus Stunting dan Gizi Buruk
Terlebih, dirinya mengetahui dimana letak posisi selang bensin yang ada di motor dan akan dia hirup.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada 3 Juli 2023. Dulu saat kemunculannya dan viral di media sosial.
Ia merupakan anak yang dengan kondisi yang sehat dan ceria, meski keterbelakangan mental. Tidak ada bagian gejala apapun dengan kondisi Imam Subarkah.
Bahkan, ia masih juga bisa bermanja dengan kakek dan neneknya. Tidak ada yang sakit dengan kondisi fisik Imam.
Tapi, sekarang Imam kondisinya sangat memprihatinkan karena hanya tinggal tulang belulang saja.
BACA JUGA: Pandemi Covid-19, Kasus Gizi Buruk di Kota Serang Naik
Kakek Imam yakni Subroto kala itu mengamini jika sejak kecil biasa menghirup aroma bensin.
‘Sejak kecil begini. Sudah sempat dilarang tapi nggak bisa. Kebetulan Imam juga memiliki penyakit epilepsi dan keterbelakangan mental,” katanya kala itu 2021.
Saat itu juga Imam sebenarnya sudah mendapatkan pengobatan rutin dari pihak berwenang. Namun, sekarang Imam ditemukan kembali dalam kondisi yang miris.
Sementara itu, saat kabar viral lagi, Hamsari, ayah Imam menjelaskan, anaknya mengalami keterbelakangan mental serta epilepsi. Sudah sekira tiga tahun ini.
Imam pun memiliki kebiasaan aneh yaitu suka menghirup aroma bensin.
BACA JUGA: 5 Makanan untuk Anak Diare, Menu Terbaik untuk Tetap Menjaga Asupan Gizi Anak Saat Diare
“Kalau suka mencium bensin itu sejak usia sekitar 10 tahun. Saya juga gak tau, eh pas saya liat lagi nyium-nyium aroma bensin,” ujar Hamsari saat ditemui di RSUD Kota Cilegon, Senin 3 Juli 2023.
Kondisi itu diperparah karena Imam susah untuk makan makanan sehat.
Hamsari menegaskan, Imam baru tinggal bersamanya kurang lebih selama satu tahun, sebelumnya Imam tinggal sama ibunya.
Kebiasaan Imam menghirup bensin sudah terjadi sejak Imam masih tinggal sama ibunya. Hamsari bersyukur dan berterima kasih kepada Pemkot Cilegon karena anaknya bisa mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Ia berharap anaknya bisa sembuh dan beraktifitas seperti anak pada umumnya. “Harapannya ya minta sehat supaya bisa seperti anak-anak yang lain,” ujarnya.
Respon Cepat Walikota Cilegon Helldy Agustian
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian melakukan respon cepat terhadap berbagai isu kesehatan yang menyangkut masyarakat Kota Cilegon.
Termasuk diantaranya penderita gizi buruk asal Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta bernama Imam (13) yang sebelumnya diisukan mengalami stunting.
Berbagai program penanggulangan telah dilakukan, mulai dari pemberian obat rutin di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) hingga pernah dirujuk ke rumah sakit di Jakarta sekitar 2 tahun lalu.
Sejak beberapa hari lalu, Imam kembali dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggung Rawi Kota Cilegon.
“Yang bersangkutan mengalami gizi buruk, bukan stunting. Dua tahun lalu pernah dibawa berobat ke Jakarta,”.
“Kemarin, melalui camat kami bawa kesini (RSUD Panggungrawi-red) untuk mendapatkan perawatan intensif,” kata Wali Kota Cilegon Helldy Agustian saat mengunjungi Imam di RSUD Panggung Rawi, Kota Cilegon, Senin 3 Juli 2023.
BACA JUGA: Sayur Daun Kelor Cegah Anak Stunting, KWT di Kota Cilegon Tanam 1.000 Bibit Pohon Kelor
Berdasarkan informasi yang diterimanya, tambah Helldy, penderita merupakan anak usia 13 tahun yang sempat diasuh oleh ibunya, karena kedua orangtuanya berpisah atau bercerai.
Setelah ibunya meninggal dunia, akhirnya yang bersangkutan diasuh oleh ayahnya hingga kini.
“Berdasarkan informasi, kondisi ananda (Imam-red) ini memang mengalami gangguan mental dan kerap menghirup bau bensin (Candu-red),”.
“Sehingga bisa berpengaruh pada paru-paru. Kami akan berupaya sebaik mungkin untuk menangani dan memberikan pelayanan terbaik,” tambahnya.
Sementara itu, Orang Tua Imam, Hamsari mengakui bahwa anaknya sudah mendapatkan penanganan dari pemerintah sejak beberapa tahun lalu.
BACA JUGA: Adopsi Konsep Pentahelix, Pemkot Cilegon Klaim Berhasil Turunkan Angka Stunting
Sementara itu, untuk perawatan kali ini sudah dilakukan sejak Sabtu 1 Juli 2023 lalu.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sudah dibantu. Saya sampaikan terimakasih banyak kepada Pak Wali (Helldy Agustian-red) dan tim-tim pemerintah semuanya,” akunya.
Saat masih bersama ibunya sekitar dua tahun lalu, Hamsari mengaku, anaknya Imam sempat dibawa ke rumah sakit Jakarta.
“Untuk yang sekarang, sakitnya sekitar 2 bulan. Alhamdulillah sekarang sudah dibantu Pak Wali (Helldy Agustian-red) bisa dirawat disini (RSUD Panggungrawi-red),” akunya.
Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan RSUD Panggungrawi dr Sri Hastuti mengatakan, secara umum yang bersangkutan mengalami gizi buruk dan bukan penderita stunting.
BACA JUGA: Kasus Stunting di Kota Serang Naik 0,4 Persen, Kadinkes Kota Serang Klaim Turun
Saat ini, pasien tengah menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU).
“Ini bukan kasus stunting. Kami bersama tim dokter akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien,” katanya.
Camat Purwakarta Suadilah menjelaskan, pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah yang diderita ananda Imam.
Dimana, pihaknya membawa Imam ke rumah sakit sejak Sabtu 1 Juli 2023 lalu bersama dengan Muspika Purwakarta.
“Ananda Imam ini sebenarnya dalam pengawasan pemerintah sejak beberapa tahun lalu, terutama kelurahan dan Puskesmas. Yang bersangkutan sempat sembuh,”.
“Namun sakit lagi karena terputus (Berhenti-red) minum obat yang seharusnya rutin dilakukan. Padahal, obat tinggal ngambil di Puskesmas,”.
“Saat saya laporkan ke pak wali (Helldy Agustian-red), saya langsung diminta untuk membawanya ke rumah sakit,” jelasnya. ***