BANTENRAYA.CO.ID – Hari pertama masuk sekolah sejumlah orang tua siswa dan siswa datang sejak pagi buta.
Kedatangan orang tua siswa sejak pagi buta, ini agar anaknya bisa mendapatkan bangku atau meja di deretan paling depan.
Kehadiran para orang tua siswa tersebut salah satunya terlihat di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cipocok Jaya 1 di Jalan Raya Serang-Petir, tepatnya Lingkungan Lebak, Kelurahan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin 17 Juli 2023.
BACA JUGA:Hari Pertama Masuk Sekolah di Kota Serang
Salah seorang orang tua siswa, Fitri mengatakan, datang lebih awal agar anaknya mendapat kursi dan meja di depan.
“Biar dapat di depan. biar nggak terlalu di belakang. Kalau di belakang kasihan khawatir gak bisa fokus,” ujar Fitri, kepada Banten Raya, Senin (17/723).
Fitri menuturkan, berangkat dari kediamannya di Perumahan Kelapa Gading menuju SDN Cipocok Jaya 1 sejak pagi buta. Itu dilakukan selain agar dapat tempat duduk di depan, juga menghindari kemacetan.
BACA JUGA:Rapat Dinas OPD di Luar Daerah Kota Serang Dibatasi, Alasannya Efesiensi Anggaran
“Dari rumah sekitar setengah enam. Soalnya jauh. Di Kelapa Gading KSB. Naik motor. Makanya berangkatnya pagi. Kalau siang macet juga di situ,” ucap dia.
Beruntung bagi Fitri dan putranya, Achasia Agam, tiba di SDN Cipocok Jaya lebih awal, sehingga bisa leluasa memilih tempat duduk di deretan depan yang dikehendakinya.
“Biasanya sih iya (berebut kursi-red). Cuma ini masih kosong (sepi-red). Tapi nggak kalau di sini mah. Kalau di sana biasanya di Cipocok 3 anakku 6 tahun yang lalu. Ini kayaknya nggak,” katanya.
BACA JUGA:12 Kelurahan di Kota Serang Rawan Bencana Kekeringan, Ini Penyebabnya
Serupa dikatakan orang tua siswa lainnya, Reni. Reni mengatakan, datang lebih awal ke SDN Cipocok Jaya 1, agar bisa duduk di deretan depan.
“Biar dapatnya yang depan. Kalau yang di belakang nggak kelihatan,” kata Reni, kepada Banten Raya.
Meski jarak kediamannya dengan SDN Cipocok Jaya 1 dekat, Reni mengaku sengaja datang lebih awal ke sekolah, agar mendapat tempat duduk di deretan depan.
BACA JUGA:Warga Kasemen Diguyur 5000 Liter Air Bersih dari BPBD Kota Serang
“Nggak ada 10 menit. Dekat. Jalan kaki. Dari Lebak. Sengaja lebih pagi supaya duduknya di depan,” ucap Bunda Meisya kelas 1 B.
Bahkan Reni mengaku sudah bangun sejak subuh, agar bisa berangkat pagi buta.
“Bangunnya abis sholat subuh. Karena yang sekolah ada 4. Ini anak terakhir yang sekolah.
BACA JUGA:Pasar Royal Kota Serang Macet Parah
Reni berharap putrinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah dan teman-teman sekelasnya.
“Yang penting berani aja dulu. Pengenalan. Hari kedua, ketiga berangkat sendiri. Karena awal belum. Adaptasi kasihan kalau nggak diantar.
Kepala SDN Cipocok Jaya 1 Kota Serang Ulung Wuruk mengatakan, hari pertama masuk sekolah siswa kelas 1 SDN Cipocok Jaya 1 mengikuti rangkaian kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
BACA JUGA:Selalu Rusak dan Tergenang, Jalan Samaun Bakrie Kota Serang Dibeton :
“Kalau kelas 1 pengenalan lingkungan sekolah. Mulai dari lingkungan tempat belajar, sarana sekolah, guru, penjaga sekolah, dan lain sebagainya,” kata Ulung Wuruk, kepada Banten Raya.
Ulung Wuruk menuturkan, MPLS di SDN Cipocok Jaya 1 dilaksanakan selama tiga hari.
“Cuma tiga hari dari jam 07.15-10.00,” tutur dia.
BACA JUGA:Lapak PKL Pasar Lama Kota Serang Dibongkar
Ulung Wuruk menyebutkan, jumlah siswa kelas 1 sebanyak 128 anak yang terbagi dalam tiga rombongan belajar (Rombel).
“Rata-rata 42 siswa, ada yang 43 siswa. Kelas 1A, 1B, dan 1C,” sebutnya.
Untuk mengantisipasi terjadinya perpeloncoan di sekolah, Ulung Wuruk mengaku pihaknya selalu memberikan arahan kepada para siswa. Setiap Jumat selakukam mengadakan siraman rohani selama tujuh menit.
BACA JUGA:Rapat Dinas OPD di Luar Daerah Kota Serang Dibatasi, Alasannya Efesiensi Anggaran
“Alhamdulillah selama ini tidak ada tindakan yang tidak baik, ataupun tidak senonoh ataupun melanggar aturan-aturan sekolah,” akunya.
Bila ditemukan ada kasus perpeloncoan, Ulung Wuruk siswa akan dipanggil oleh guru kelas. Apabila mengulangi perbuatannya lagi guru akan dipanggil oleh kepala sekolah. Karena ada guru-guru tertentu yang bisa dindalkan yang bisa memberikan tindakan-tindakan.
“Kalaupun masih seperti itu orang tuanya akan kami panggil. Tapi Alhamdulillah anak-anak selama ini hanya sebatas ribut-ribut di kelas aja berantem kecil-kecilan. Itu hal yang lumrah, karena apalagi di sekolah, di rumah juga namanya anak kan pikirannya masih labil,” terang Ulung Wuruk.
BACA JUGA:Rencananya Gedung Eks BCA Pasar Lama Dijadikan Kantor Disperindag Kota Serang
Ulung Wuruk menjelaskan, siswa yang mendapat tempat duduk di deretan depan lebih dulu, dibolehkan untuk duduk paling depan.
“Itu bisa kebagian paling depan. Kita bisa menghargai mereka yang datang,” katanya.
Ulung Wuruk menegaskan, tempat duduk siswa akan dirolling setiap pekan oleh guru kelasnya.
BACA JUGA:12 Kelurahan di Kota Serang Rawan Bencana Kekeringan, Ini Penyebabnya
“Masalah bangku tetap guru yang ngatur. Nanti diroling. Berputar. Nanti kebagian semua. Adil,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tubagus Suherman mengatakan, untuk tempat duduk siswa disarankan diatur oleh gurunya setiap pekan, sehingga siswa yang lain kebagian dan merasakan duduk di depan.
“Kalau keinginan orangtuanya pengen di depan silakan saja. Tapi saya menyarankan kepada guru nanti duduknya diatur. Bergiliran. Jangan semuanya duduk di situ terus. Kan bisa diatur sama gurunya, supaya bisa kebagian duduk di depan juga suatu saat. Diroling. supaya kebagian semua,” katanya. ***