BANTENRAYA.CO.ID – Telah terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh seorang yang dipercaya sebagai dukun pengganda uang.
Seorang yang dipercaya dukun pengganda uang tersebut melakukan pembunuhan korban di Desa Balun, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Artikel ini memuat pelajaran yang bisa diambil dari kasus dukun pengganda uang yang membunuh belasan korbannya.
Dikutip Bantenraya.co.id dari akun Instagram @andreli_48, diketahui bahwa terduga pelaku biasa dipanggil oleh masyarakat Mbah Slamet.
Mbah Slamet merupakan pria yang berusia 45 tahun, dirinya dikenal oleh masyarakat setempat berprofesi sebagai dukun pengganda uang.
Mbah Slamet ditangkap oleh Kepolisian pada 3 April 2023 kemarin. Terduga pelaku ditangkap dikediamannya yang terbilang cukup terpelosok.
Ketika Mbah Slamet ditangkap oleh Kepolisian, dirinya dilihat oleh masyarakat. Sontak warga setempat menyurakinya.
Hingga 3 April 2023 waktu petang, sudah ditemukan 11 mayat yang disinyalir korban pembunuhan dukun pengganda uang tersebut.
Kasus pembunuhan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara tersebut sangat menggemparkan masyarakat Indonesia.
Lalu apa pelajaran yang bisa diambil dari kasus tersebut?
Kasus dukun pengganda uang di Indonesia bukan kali pertama terjadi, tahun 2000 an awal juga ada Dimas Kanjeng yang ditangkap oleh Kepolisian.
Namun masih saja banyak masyarakat yang mempercayai seorang dukun untuk menggandakan uang dengan instan.
Marchel Radhival atau Pesulap Merah sudah sering membongkar praktek perdukunan paranormal, aktivitasnya diunggah d YouTube.
Pesulap Merah juga pernah menantang dukun pengobatan bernama Gus Syamsudin, namun akhirnya yang ditantang tidak dapat membuktikan keahliannya.
Dukun di Indonesia banyak jenisnya. Untuk dukun pijat dan anak mereka tidak memerelukan bantuan gaib. Sedangkan yang paranormal sering meresahkan masyarakat.
Mencari dukun atau paranormal juga dapat memperkuat pola pikir yang fatalistik dan mengabaikan kontrol pribadi dalam hidup.
Alih-alih mengandalkan dukun atau paranormal, lebih baik fokus pada usaha dan kerja keras untuk meraih tujuan dan memecahkan masalah.
Akhirnya, mempercayai dukun atau paranormal dapat memperkuat praktik-praktik yang tidak etis atau berbahaya dalam masyarakat.
Ini bisa merusak hubungan sosial dan memperburuk masalah yang sudah ada di lingkungan sekitar kita.
Dalam agama Islam, jika seorang muslim percaya atau meminta bantuan kepada dukun, artinya sudah musyrik atau menduakan Allah SWT.
Syirik sendiri salah satu dosa terbesar dan sulit diampuni oleh Allah SWT. Artinya, memintalah kepada siapa yang benar-benar mengabulkan.
Itulah tadi pelaharan yang bisa diambil dari kasus pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara.***