BANTENRAYA.CO.ID – Baru-baru ini beredar di media sosial detik-detik penembakan terhadap Fernando Villavicencio, Calon Presiden (Capres) Ekuador.
Adapun penembakan terhadap Fernando Villavicencio ini terjadi di Quito, pada Rabu 9 Agustus 2023.
Fernando Villavicencio ditembak mati saat sedang melakukan kampanye menjelang 10 hari Pemilu pada 20 Agustus mendatang.
BACA JUGA: TikToker Rifky Bonsay Dituduh Ingkar Janji Imbalan Prank Rp200 ribu, Murah Hati Hanya di Video!
“Seorang calon presiden Ekuador ditembak mati dalam sebuah rapat umum saat melakukan kampanye,” tulis akun Instagram @net2netnews yang mengunggah detik-detik Fernando Villavicencio ditembak mati, pada hari ini Kamis 10 Agustus 2023.
Kemudian, penembakan itu saat Fernando Villavicencio sedang masuk ke dalam mobil.
“Seorang anggota tim kampanye mengatakan kepada media lokal bahwa Villavicencio sedang masuk ke dalam mobil,” ujar akun Instagram di atas.
“Dan tiba-tiba seorang pria melangkah maju dan menambak kepalanya,” sambungnya.
Profil Fernando Villavicencio
Fernando Villavicencio mempunyai nama lengkap Fernando Alcibiades Villavicencio Valencia, lahir pada 11 Oktober 1963.
BACA JUGA: Ini Akun TikTok yang Janjikan Rp200 Ribu Jika Berhasil Prank Ortu Ternyata Minta Balikin Uangnya
Sebelum maju sebagai Capres Ekuador dalam Pemilu 2023, Villavicencio merupakan seorang aktivis dan jurnalis.
Diketahui, Villavicencio merupakan anggota Majelis Nasional Ekuador dari 2017 hingga pembubaran badan legislatif pada 17 Mei 2023.
Fernando belajar jurnalisme dan komunikasi di Cooperative University di Kolombia.
BACA JUGA: VIRAL Pengakuan Cewek Kena Prank TikToker, Dikasih Rp200 Ribu Pas Kamera Mati Malah Diminta Lagi
Selesai kuliah, ia menjadi salah satu pendiri Partai Pachakutik pada 1995.
Namun, karier Villavicencio dimulai sebagai jurnalis dengan El Universo di Guayaquil.
Sebagai wartawan investigasi di El Universo, ia kritis terhadap berbagai pemerintahan seperti Gustavo Noboa yang dia tuduh melakukan korupsi.
Namun, sebagian besar karyanya dikritik, dan kredibilitasnya dipertanyakan, karena pendanaan surat kabar yang konservatif.
Itulah sedikit profil tentang Fernando Villavicencio, Capres Ekuador yang ditembak mati h-10 Pemilu.***