BANTENRAYA.CO.ID– Memang sudah jelas belakangan nama Gibran telah jadi sorotan banyak publik lantaran dirinya bakal rubah status di kubu Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Padahal sebelumnya sosok Gibran masih berada di status kubu PDI namun apa yang terjadi sekarang, ia menujukan jati dirinya kepada PSI sehingga kemungkinan besar Gibaran bakal stay di kubu PSI.
BACA JUGA: 15 Latihan Soal Cerdas Cermat di Hari Sumpah Pemuda Terbaru 2023, Ternyata Cocok Untuk Lomba!
Namun apakah kalian tahu semenjak kabar Gibran bakal rubah status PSI kini PDI menunjukan ketar ketirnya.
Dilansir Bantenraya.co.id dari berbagai sumber hal ini ditunjukan langsung dengan adanya kabar jika (PSI) siap untuk menerima Gibran Rakabuming Raka bila Wali Kota Solo itu berniat pindah dari PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu disampaikan Ketua DPD PSI Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo saat menanggapi pernyataan senior PDIP, Panda Nababan yang menyebut Gibran anak ingusan.
Panda juga menilai Gibran belum saatnya untuk tampil di kontestasi Pilpres 2024.
“Kami di PSI tentu dengan tangan terbuka kalau memang Mas Gibran di partai merah yang lain tidak diterima, dianggap anak ingusan, kami PSI partai anak muda siap menampung,” ujarnya.
Pria yang karib disapa Yoga itu mengatakan PSI bersikap terbuka tidak hanya kepada Gibran. Melainkan terhadap semua sosok muda yang ingin terjun ke politik.
BACA JUGA: 10 Rekomendasi Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda 2023 dengan Bahasa Jawa Untuk Status Sosmed
“Semua calon pemimpin muda, yang berdarah muda, untuk maju gelanggang ke pimpinan di pilkada atau nasional, PSI siap mem-backup,” kata dia.
Namun disisi lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menuturkan ketegasan terhadap Gibran jika dirinya bakal mengundurkan Gibran.
Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meminta langsung mengundurkan diri.
BACA JUGA: Industri Kecil Menengah Asal Banten Eskpor 36 Ton Briket Arang ke Arab Saudi
“Saya mohon dengan sangat dan dengan hormat kesadaran diri Mas Gibran, datang kelihatan muka, pulang juga kelihatan punggungnya. Kan begitu budaya bangsa kita,”ungkapnya.
“Tidak usah membuat surat lah. Mengembalikan KTA ke DPC saja selesai. Enggak harus Mas Gibran yang ke sini, utusannya saja juga enggak apa-apa. Kita enggak nuntut lebih kok,” lanjutnya.***
