BANTENRAYA.CO.ID – Hari ini, seluruh rakyat Indonesia sedang bereuforia memperingati Hari Pahlawan, Jumat 10 November 2023.
Dalam peringatan tersebut, Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi PKS Qoidatul Sitta mengatakan, tidak ingin Hari Pahlawan diisi dengan acara-acara formalitas dan seremonial semata.q
Menurutnya, peringatan tersebut semestinya bisa diisi dengan hal yang lebih serius dalam memahami makna perjuangan para pahlawan bangsa ini.
“Untuk memperingatinya memang harus dipahami segala perjuangan yang sudah dilakukan oleh para pendahulu kita yang brjuang mempertahankan kemerdekaan dengan cara melakukan hal-hal yang positif dalam pembangunan pemerintahan,” kata dia kepada Bantenraya.co.id.
BACA JUGA : Bantuan Pangan Beras Warga Miskin di Cilegon Dipastikan 100 Persen Terserap, Begini Penjelasan PT POS
Sitta menerangkan, perjuangan kemerdekaan Indonesia ini dari dulu tidak pernah memandang jenis kelamin.
Baik laki-laki maupun perempuan, sambungnya, harus bersama-sama memberikan kontribusi bagi negara, khususnya bagi pembangunan Kota Cilegon.
“Karena posisnya sejajar dalam kita berperan membangun suatu bangsa,” ungkapnya.
Menurutnya, sudah waktunya kaum perempuan menunjukkan kontribusi atau peran yang lebih dalam membangun Kota Cilegon yang lebih baik ke depannya.
Hal itu, merupakan realisasi atau implementasi dari nilai-nilai yang sudah diperlihatkan oleh para pendahulu.
BACA JUGA : Anggaran Pilkada Banten Rp 608 Miliar
“Maka dari itu wanita harus optimistis dan berperan untuk memperjuangkan nilai-nilai yang sudah dilakukan oleh pejuang-pejuang yang trdahulu,” tegas Sekretaris Komisi II DPRD Kota Cilegon.
Menyandang status anggotd dewan, Sitta menyatakan, terus berupaya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan agar tidak ada lagi diskriminasi atau ketimpangan.
Katanya, selama menjabat sebagai anggota DPRD Kota Cilegon, sudah beberapa Perda yang dibuat untuk meningkatkan baik kesejahteraan maupun perlindungan kepada kaum perempuan.
“Cara kita membuat regulasi terkait Perda tentang perlindungan anak dan perempuan, Perda Ketahanan Keluarga, Perda Pengarusutamaan Gender, dan lain-lain,” tuturnya.
“Jadi di dalam aplikasinya nanti muatan-muatannya itu sudah tertuang di dalam Perda,” sambungnya.
Sitta mengambil contoh terkait Perda Pengarusutamaan Gender yang menjamin perempuan dan laki-laki mendapatkan akses dan kontrol yang sama.
BACA JUGA : Misi Balas Dendam Lawan Maluku United, Perserang Incar 3 Poin di Kandang
Perda itu, paparnya, untuk mencegah terjadinya diskriminasi dan ketimpangan bagi kaum perempuan.
“Baik terhadap sumber daya, memperoleh manfaat pembangunan dan mampu dalam pengambilan keputusan yang sama di semua tahapan proses pembangunan dan sluruh program serta kebijakan pemerintah,” terangnya.
“Untuk diskriminasi kepada wanita terkait pekerjaan di Cilegon, alhamdulillah sepertinya tidak ada ya, Karena saya belum mendengar adanya diskriminasi itu,” pungkasnya.***