BANTENRAYA.CO.ID – Nama Ridwan Kamil akhirnya menjadi perhitungan Partai Golkar untuk dipromosikan dan ditawarkan sebagai cawapres.
Hal itu diungkapkan sejumlah elite dan juga pengurus DPP Partai Golkar dalam berbagai kesempatan jika Ridwan Kamil menjadi opsi cawapres yang juga ditawarkan selain Airlangga Hartarto.
Termasuk juga usai adanya pertemuan Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Puan Maharani sebagai Perwakilan DPP PDI Perjuangan jika nama ridwan Kamil muncul sebagai pertimbangan.
Itu juga diperkuat dengan dengan terbentuknya tim teknis antara Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan membahas peluang kerja sama untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
BACA JUGA: Perjalanan Jejak Kepemimpinan Ridwan Kamil, Namanya Sekarang Moncer Jadi Cawapres Partai Golkar
Jika nama Ridwan Kamil masuk kedalam radar cawapres bagi Ganjar Pranowo selain Airlangga Hartarto.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Sabtu 29 Juli 2023, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Marcus Mekeng kini mengungkapkan.
Dalam Munas Partai Golkar adalah mengamanatkan kewenangan Pilpres pada Airlangga.
Artinya hal itu tidak otomatis Airlangga yang akan menjadi capres atau cawapres.
BACA JUGA: Lagi Gonjang-ganjing Munaslub, Ini Hymne dan Mars Partai Golkar Pembela Setia Pancasila
“Amanat munas bukan itu (mencalonkan Airlangga sebagai capres), amanat munas itu memberikan kewenangan Airlangga untuk menentukan capres atau cawapresnya,”.
“Bahwa kader-kader ada yang menginginkan dia ya wajar lah, tetapi kan kita harus melihat kondisi lapangan,” ujarnya.
Saat ini, jelas Mekeng, kondisi dan situasi politik saat ini tidak memungkinkan untuk hanya menyodorkan nama Airlangga.
“Kita akan cari kesepakatan, yang penting kalau disodorkan kita bisa menang, kita nyodorin. Kalau tidak menang juga percuma, kita harus hitung-hitungan kalau sodori ini gimana, ini gimana, ini gimana,” ujar Mekeng.
BACA JUGA: Hasil Survei LSI: Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Mahfud MD Bersiaing Ketat Cawapres
Namun, dengan melihat potensi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil disodorkan untuk maju di Pilpres 2024. Hal itu juga karena elektabilitasnya dalam banyak hasil survei kerap berada di posisi lima besar.
“Kita kan masih punya kader yang lain, RK itu di survei capres nomor empat loh, di survei cawapres kadang-kadang nomor satu, kadang-kadang nomor dua. Itu (Ridwan Kamil) kan kader Golkar, dia salah satu Waketum,” ujar Mekeng.
Adapun Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengatakan partainya memiliki banyak persamaan dengan Partai Golkar.
Bahkan, pertemuan antara Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menghasilkan kesepakatan untuk membentuk tim teknis.
BACA JUGA: Sedang Didesak Munaslub, Ini Biodata Lengkap Ketum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto
Tim teknis tersebut bertugas untuk membahas peluang kerja sama antara PDIP dan Partai Golkar.
Namun klaimnya, partai berlambang pohon beringin itu akan bergabung dalam pengusungan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres).
“Kami menangkap Partai Golkar memiliki kesepahaman yang sama dengan partai-partai yang terlebih dahulu membangun kerja sama politik dengan PDI Perjuangan, dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024,” pungkasnya.
Berdasarkan survei LSI, nama Ridwan Kamil menjadi yang teratas bersaing dengan Erick Thohir sebagai cawapres.
BACA JUGA: PDI Perjuangan Buka Peluang Cawapres Untuk Golkar, Bukan Airlangga Tapi Ini Sosoknya
Erick Thohir 18,5 persen
Ridwan Kamil 16,6 persen
Sandiaga Salahuddin Uno 11,0 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 10,0 persen
Gibran Rakabuming Raka 9,0 persen
Khofifah Indar Parawansa 5,1 persen
Airlangga Hartarto 3,8 persen
Andika Perkasa 3,0 persen
Puan Maharani 2,6 persen
Yenny Wahid 1,9 persen
K.H. Nasaruddin Umar 1,4 persen
Muhaimin Iskandar 1,3 persen
TT/TJ 15,9 persen
Demikian juga dalam simulasi 7 nama, yakni Erick, Ridwan, Sandi, diikuti Khofifah, AHY, dan Airlangga yang ditanyakan kepada responden hasilnya yakni
Erick Thohir 21,2 persen
Ridwan Kamil 19,6 persen
Sandiaga Salahuddin Uno 17,5 persen
Agus Harimurti Yudhoyono 10,8 persen
Khofifah Indar Parawansa 6,4 persen
Airlangga Hartarto 5,7 persen
KH. Nasaruddin Umar 1,6 persen
TT/TJ 17,1 persen. ***