BANTENRAYA.CO.ID – Berikut sejarah Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang ternyata diresmikan oleh Presiden Indonesia Ketiga BJ. Habibi.
Pondok Pesantren Al Zaytun akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik karena banyak kontroversi yang dituai sehingga menghebohkan jagat media sosial.
Mulai dari santri Ponpes Al Zaytun menyanyikan lagu Yahudi, shaf sholat pria dan wanita yang sejajar saat Idul Fitri lalu, dan tuduhan mengizinkan zina untuk pembayaran dosa.
Banyaknya kontroversi tersebut sehingga massa yang mengatasnamakan Forum Indramayu menggelar aksi unjuk rasa di Ponpes Al Zaytun pada Kamis (15/6).
Aksi unjuk rasa itu digadang-gadang menhadirkan 3.000 masa yang akan mengepung Ponpes Al Zaytun dan didesak untuk segera menutup pondok.
Hangatnya perbincangan terkait Ponpes Al Zaytun juga menggali rasa penasaran masyarakat bagaimana pondok pesantren tersebut dapat berdiri hingga kini.
Berikut sejarah Pondok Pesantren Al Zaytun yang dikutip Bantenraya.co.id dari laman resmi Ponpes Al Zaytun al-zaytun.sch.id dan berbagai sumber:
Pondok Pesantren Al Zaytun didirikan pada 01 Juni 1993 atau bertepatan pada 10 Dzul Al Hijjah 1413 H di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
BACA JUGA: Bermula Sepucuk Surat Kecil: Ponpes Al-Zaytun Dikepung Ribuan Masa, Kok Bisa?
Pondok Pesantren tersebut didirikan oleh Yayasan Pesantren Indonesia dan Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang di atas tanah 1.200 hektar.
Kendati demikina, Ponpen Al Zaytun baru diresmikan pada 27 Agustus 1999 oleh Presiden BJ Habibie setelah sebelumnya dikelola oleh Yayasan Pesantren Indonesia.
Akidah diajarkan dengan memanfaatkan pendidikan Islam. Begitulah yang diajarkan Panji Gumilang kepada santri-santrinya.
Ponpes Al Zaytun memiliki motto yaitu: Al Zaytun Pusat Pendidikan Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi.
Dalam pendidikannya di dalam pondok pesantren, Al Zaytun mempersiapkan peserta didik untuk beraqidah yang kokok kuat terhadap Allah dan syariatnya.
Aqidah yang menyatu dalam tauhid, akhlak al karimah, pengetahuan luas, ketrampilan tinggi yang tersimpul dalam Basthotan Fi Al Ilmi Wa Al Jismi.
Ponpes Al Zaytun pernah menjadi Ponpes terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2005 dan diliput oleh media Washington Time.
Ponpes modern ini memiliki pendidikan dengan fasilitas yang lengkap seperti lab komputer, program bilingual, bahasa asing dan lain sebagainya.
Masjid Rahmatan Lil Alamin di dalam Ponpes Al Zaytun menjadi momental yang memiliki konstruksi megah dengan 6 lantai.
Masjid tersebut dibangun di tanah dengan luas sekitar 3.000 meter persegi dengan dinding dan lantai dibalut dengan batu granit dan marmer.
Demikian informasi tentang sejarah singkat Ponpes Al Zaytun yang kini sedang ramai diperbincangkan di media sosial.***