Siap-siap, Banten Juga Segera Miliki MRT Terintegrasi dengan Jalur Jakarta, Catat Lokasinya

Ada perubahan metode pembayaran tiket MRT Jakarta per 1 Juli 2023. (Twitter/@mrtjakarta)
Pengembangan MRT akan sampai ke Banten. (Twitter/@mrtjakarta)

BANTENRAYA.CO.ID – Pemerintah berencana membangun moda transportasi publik Mass Rapid Transit (MRT) sampai ke Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun telah menyampaikan rencana pembangunan MRT tahap III.

Pengembangan MRT itu dilaksanakan dari Cikarang, Bekasi, sampai dengan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Link Download The Spike Volleyball Story APK Banyak Dicari, Ini Link Resmi dan Coupon Code Terbaru

Bahkan hal itu telah disampaikan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 27 September 2023.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Tri Nurtopo membenarkan akan adanya rencana MRT yang akan sampai ke Balaraja tersebut.

Berdasarkan site plan yang direncanakan, secara umum proyek MRT fase III ini akan terbagi menjadi 3 tahapan pembangunan.

BACA JUGA: Drama Korea Strong Woman Kang Nam Soon kapan tayang? Cek Jadwal dan Sinopis di Sini

“Iya betul,” kata Tei, Kamis 28 September 2023.

Tahap pertama, MRT akan dibangun sepanjang 33,76 km dari Kembangan hingga Ujung Menteng.

Untuk tahap kedua MRT akan dibangun sepanjang 50,3 km yang terdiri dari Lintas Barat (Banten) sepanjang 29,9 km yang menghubungkan dari Balaraja sampai Karang Tengah.

Sementara untuk tahap ketiga terdiri dari lintas timur (Bekasi) sepanjang 20,43 km yang menghubungkan Medan Satria sampai dengan Cikarang.

BACA JUGA: Kumpulan Twibbon Maulid Nabi 2023 Populer, Desain Elegan dan Kekinian, Daapt Dipakai Secara Gratis!

14 Lokasi Stasiun MRT

Rencananya, kata Tri, akan ada 14 stasiun pemberhentian yang dilewati oleh MRT Fase III ini, yaitu Stasiun Balaraja pada km 0+000.

Kemudian Stasiun Cibadak pada km 2+020 sepanjang 2,020 meter, Stasiun Pasir Gadung pada km 4+200 sepanjang 2,180 meter, Stasiun Otonom pada km 6+100 sepanjang 1,900 meter.

Stasiun Bunder pada km 8+600 sepanjang 2,500 meter, Stasiun Kadu pada km 11+300 sepanjang 2,700 meter, dan Stasiun Perumnas pada km 13+700 sepanjang 2,400 meter.

BACA JUGA: Asal Mula Perseteruan Panglima Pajaji dan Panglima Jilah, Berasal dari Soal Rocky Gerung hingga Menyeret IKN

Selanjutnya, yaitu Stasiun Danau Ranau pada km 15+600 sepanjang 1,900 meter, Stasiun Cikokol pada km 17+040 sepanjang 1,440 meter, Stasiun Kebon Nanas pada km 19+260 sepanjang 2,220 meter.

Stasiun Panunggangan pada km 21+740 sepanjang 2,480 meter, Stasiun Kunciran pada km 24+100 sepanjang 2,360 meter.

Stasiun Hasyim Asyari pada km 25+800 sepanjang 1,700 meter, dan Stasiun Karang Tengah pada km 28+360 sepanjang 2,560 meter.

BACA JUGA: Kerjasama Kelola Sampah Tangsel Ke Kota Serang Distop

Masih Sebatas Rencana

Tri mengatakan, pengembangan moda transportasi publik MRT itu saat ini masih dalam pembahasan dan belum sampai pada pembahasan teknis.

Pihaknya juga dalam waktu dekat akan melakukan rapat tindak lanjut bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk membicarakan hal teknis.

“Belum sampai teknis, kita masih dalam pembahasan persiapan dan perencanaan, serta organisasi pengelolaannya,” kata Tri.

BACA JUGA: 17 Ucapan Selamat Hari Pariwisata Sedunia 2023 Versi Bahasa Inggris yang Cocok untuk Jadi Ide Caption

Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, moda transportasi publik sangat penting untuk dikembangkan.

Terutama untuk daerah-daerah perkotaan di mana perkembangan kendaraan pribadi sudah sangat tinggi dan menyebabkan kemacetan.

Selain itu, dengan memggalakkan penggunaan moda transportasi publik, dapat mengurangi tingkat polusi udara yang dalam beberapa bulan terakhir kondisinya sudah mulai memburuk, terutama di daerah-daerah aglomerasi Jabodetabek.

“Makanya Presiden Jokowi melakukan langkah cepat untuk mengatasi kepadatan itu, salah satunya dengan menggiatkan moda transportasi publik,” katanya.

BACA JUGA: Pakai Cara Legal Ini, Pemprov Banten Targetkan Investasi Tembus Rp60 Triliun Lebih

Salah satu penyumbang polusi udara itu dari sektor transportasi. Makanya jika ini kita kembangkan otomatis akan dapat mengurangi tingkat polusi udara,” kata Al Muktabar.

Al mengungkapkan, skema pembiayaan proyek MRT ini melibatkan pemerintah dan konsorsium swasta melalui mekanisme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Informasi yang dihimpun, pembagian skema pembiayaan itu terdiri dari 70 persen anggaran dialokasikan oleh pemerintah dan 30 persen dari sektor swasta dari total anggaran biaya sekitar Rp160 triliun.

“Kita akan mempersiapkan apa saja dalam rangka mendukung pengembangan itu, baik dalam bentuk peraturan atau jika dimungkinkan dalam bentuk pembiayaan,” katanya. ***

Pos terkait