BANTENRAYA.CO.ID – Rotasi dan mutasi terhadap ratusan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon menjadi perhatian di sejumlah kalangan.
Sebab, rotasi dan mutasi terhadap ratusan pejabat tersebut berada pada momen politik yang dinilai sangat sarat kepentingan politik.
Salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muda Cilegon Wardian Dwi Fresha mengatakan, langkah yang diambil oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian yang merotasi pejabat di momen politik, sangat tidak tepat.
BACA JUGA: Jalan Kalodran Walantaka Kota Serang Rusak
“Ini kan rotasinya dilakukan di tahun politik, jadi wajar kalau kita beranggapan rotasi dan mutasi ini sangat sarat dengan kepentingan politik,” kata dia kepada Bantenraya.co.id, Selasa 16 Januari 2024.
Wardian menambahkan, rotasi dan mutasi ini juga tidak ada indikator yang jelas dan terukur yang bisa disampaikan kepada masyarakat.
“Tidak ada alasan yang terang yang disampaikan walikota mengapa harus melakukan rotasi dan mutasi di tahun politik begini,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kontribusi Sektor Lingkungan, PLN Tanam 283.739 Pohon Sepanjang 2023
“Padahal belum ada setahun walikota juga sudah pernah melakukan rotasi dan mutasi,” sambungnya.
Ia menegaskan, apa yang dilakukan Pemkot Cilegon tersebut tampak seperti ada yang ingin “diamankan” mendekati Pemilu 2024 ini.
“Kami melihat seperti ada suatu hal yang harus ‘diamankan’ oleh walikota,” tegas mantan Aktivis KAMMI Banten.
BACA JUGA: Sampah Berantakan dan Bau Busuk di Warung Jaud Kasemen Kota Serang
Di samping itu, ungkap Wardian, dalam proses rotasi dan mutasi ini, sama sekali tidak melibatkan Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta.
Padahal, menurutnya, Helldy bisa jadi walikota karena adanya koalisi dengan PKS di mana pendampingnya yang sah adalah Sanuji.
“Ini sudah sangat jelas terlihat Helldy tidak membawa kepentingan masyarakat, dia hanya membawa kepentingan kelompoknya sendiri,” pungkasnya.***