Bantenraya.co.id- Sejumlah PO Bus di Terminal Tipe A Pakupatan Kota Serang, kompak menaikkan tarif tiket bus antar kota antar provinsi (AKAP) pada 27 Maret 2024.
Rois, salah satu agen PO Bus Rosalia Indah, Murni Jaya, dan Handoyono, di Terminal Tipe A Pakupatan mengatakan, kenaikan tersebut sejalan dengan dekatnya momentum Hari Raya Idul Fitri 2024,
sehingga masyarakat banyak yang hendak pulang kampung baik yang bertujuan ke Jawa maupun Sumatera.
“Kita pastikan ini harga naik mulai tanggal 27 Maret, semakin dekat ke hari raya maka harga tarif tiket semakin naik (mahal) juga,” kata Rois kepada Banten Raya, Kamis (21 Maret 2024).
Kejati Tunggu Audit Kerugian Negara Pembobolan Bank Banten
Menurut Rois, kenaikan harga tiket sudah biasa terjadi menjelang momen Lebaran, sebab lebaran jadi titik balik mengembalikan kerugian saat hari-hari biasa.
“Karena ini sudah aturan dari perusahaan bus, jadi memang sudah sewajarnya momen Lebaran naik harga, supaya balik modal juga,” paparnya.
Adapun, tarif kenaikan yang ditetapkan bus rute Serang-Kartosuro-Klaten-Prambanan naik pada 27 Maret menjadi Rp550 ribu dari harga tarif normal Rp390 ribu.
Sedangkan mendekati momen Lebaran pada tanggal 5 sampai 10 April 2024, harga tiket naik menjadi Rp620 ribu.
Tiga Penjabat Pantau Harga Sembako Saat Ramadan di Pasar Rau Kota Serang
“Ini saja sudah kami naikkan, tapi belum ada penumpang yang memilih mudik pakai bus ini, kemungkinan puncaknya tanggal 6-9 April 2024,” tutur Rois.
Sedangkan PO bus NPM, Ipan mengatakan, untuk rute tujuan Serang-Jambi naik dari harga normal Rp400 ribu menjadi Rp500 ribu pada 27 Maret 2024.
“Nanti naik lagi tanggal 5 April menjadi Rp620 ribu, dibandingkan dengan tahun sebelumnya tarif ini naik Rp35 ribu,” tutur Ipan.
Sementara itu, Administrasi Perkantoran Terminal Pakupatan Hasan Basri menilai, saat ini belum ada lonjakan penumpang yang signifikan. Oleh sebab itu belum ada penambahan jumlah armada bus.
Jelang Ramadan Pengunjung ke Banten Lama Kota Serang Normal
“Penumpang di Terminal Tipe A Pakupatan hari ini (kemarin) masih 2.000-3.000 orang per hari, belum mengalami peningkatan, masih normal,” ujar Hasan.
Ia memproyeksikan kenaikan jumlah penumpang atau arus mudik terjadi pada 6-8 April 2024. Namun, jumlah peningkatan penumpang tidak terlalu signifikan.
“Mungkin hanya naik 3 persen sampai 10 persen. Karena banyak faktor yang menyebabkan jumlah penumpang ini turun, salah satunya karena ada program mudik gratis dari pemerintah,” jelas Hasan.
Selain itu, faktor lain karena masyarakat banyak yang memilih menggunakan transportasi pribadi.
Tanaman padi di Kasemen Kota Serang Rusak Tertiup Angin Kencang
“Terlihat memang untuk jumlah bus juga belum ada peningkatan masih di kisaran 150 sampai 200 armada bus.
Meski demikian kita akan lakukan pelayanan maksimal, salah satunya dengan menyediakan posko mudik sebagai fungsi pengaduan masyarakat,” ujarnya. (raden)