BANTENRAYA.CO.ID – Warga terdampak kekeringan di Lingkungan Cipala, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak diberikan sembako.
Sembako tersebut diharapkan bisa meringankan kebutuhan warga yang terdampak bencana kekeringan.
Ada sebanyak 77 kepala keluarga yang diberikan karena mengalami bencana kekeringan.
Adapun bantuan sembako tersebut yakni beras sarden, mie instan dan kecap manis.
Diketahui bencana kekeringan sudah melanda sebagian besar wilayah di Kota Cilegon.
Bahkan, pertanian sudah sangat terdampak, terutama para petani tentu saja sudah tidak bisa melakukan cocok tanam karena kondisi kering dan hanya mengandalakan tadah hujan.
Kepala Bidang Penanganan Bencana dan Warga Negara Migran Tindak Kekerasan pada Dinas Sosial Kota Cilegon Tb Hkualizaman mengatakan, pemberian sembako menjadi upaya menangani warga yang sekarang terdampak kekeringan.
BACA JUGA: Bencana Kekeringan Meluas, PMI Banten Tambah Layanan Bantuan Air Bersih
Minimal itu bisa memenuhi kebutuhan untuk satu pekan kedepan.
“Hari ini Dinsos Cilegon menyalurkan bansos kepada warga Cilegon yang mengalami kekeringan di lingkungan Cipala Kelurahan Lebak Gede. Mudah-mudahan bisa membantu,” katanya, Jumat 1 September 2023.
Menurut Waway panggilan akrab Tb Hkualizaman, bantuan tersebut diberikan kepada sekitar 77 Kepala Keluarga (KK). Adapun sembako yang diberikan antara lain berupa beras lima kilogram, sarden dua kaleng kecil, mie instan 10 bungkus, dan kecap.
“Dengan adanya bantuan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial, khususnya bagi masyarakat cipala, Lebak Gede,” harapnya.
Sementara itu, salah satu penerima bantuan Dinsos Kota Cilegon Nurbaeti mengakui bantuan tersebut sangat membantu dirinya dan keluarga.
Di tengah kemarau panjang, bantuan itu dinilai bisa meringankan masyarakat.
“Alhamdulillah cukup buat empat sampai lima hari mah. Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih kepada Dinsos Cilegon karena sudah membantu,” tuturnya.
Disamping juga, pihaknya berharap ada banyak donatur juga yang bisa ikut serta memberikan bantuan.
Sebab, beberapa diantaranya terdampak karena mengandalkan pertanian sebagai mata pencarian untuk menghasilkan uang.
“Semua tidak bisa bercocok tanam dan akhirnya harus mengandalkan apa adanya dan serabutan,” jelasnya.








