BANTENRAYA.CO.ID – Kematiannya bayi harimau bernama Cenora, milik YouTuber satwa Alshad Ahmad, telah menimbulkan sorotan tajam untuk BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dari warganet.
Melalui unggahan di akun Instagram @alshadahmad pada 24 Juli 2023, Alshad Ahmad menyampaikan kabar duka atas kepergian Cenora. Namun, balasan warganet berupa komentar hujatan tidak lama berselang.
Seorang rapper terkenal, Tuan Tiga Belas, turut menyampaikan pertanyaan yang mengejutkan Alshad Ahmad.
Upi atau biasa dikenal Tuan Tiga Belas menanyakan berapa banyak harimau yang telah mati dalam pengawasan Alshad Ahmad.
Dengan lugas, Alshad Ahmad menjawab bahwa sudah ada 7 harimau yang mati dari satu induk di bawah pengawasannya.
Reaksi warganet datang tak terelakkan setelah mendengar jawaban tersebut. Harimau seharusnya bukanlah binatang peliharaan dan seharusnya hidup di alam liar.
Fakta bahwa sudah 7 harimau yang mati di bawah pengawasan Alshad Ahmad membuat banyak orang terkejut dan prihatin akan kondisi tersebut.
Seorang pengguna akun Twitter dengan nama @cinnamongirlc membuat sebuah thread yang menyoroti peran pejabat BKSDA terkait izin pemeliharaan satwa liar.
BACA JUGA: Wisata Bukit Banyon, Negeri Atas Awan Tersembunyi di Trenggalek dengan Pemandangan Menakjubkan
Dalam threadnya, ia menyampaikan pertanyaan retoris tentang siapa pejabat BKSDA yang memberikan izin kepada Alshad Ahmad untuk memelihara satwa liar seperti harimau, padahal sudah ada 7 kasus kematian yang terjadi.
Thread tersebut diunggah pada 25 Juli 2023, hanya sehari setelah kematian Cenora.
Sorotan pada BKSDA Jawa Barat pun semakin tajam karena mereka masih tetap memberikan izin kepada Alshad Ahmad untuk memelihara satwa liar, meskipun sudah terjadi banyak kasus kematian harimau.
Hingga saat ini, BKSDA Jawa Barat maupun BKSDA pusat belum memberikan klarifikasi atas peran mereka dalam memberikan izin pemeliharaan satwa liar kepada Alshad Ahmad.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan keprihatinan di kalangan warganet mengenai keberlanjutan pemeliharaan satwa liar dan perlindungan terhadap satwa yang terancam punah.
Semoga kejadian ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan dalam melindungi satwa liar dan menjaga keseimbangan ekosistem alam.***