Wisata Ujung Kulon Ditutup Gegara Hal Ini

WhatsApp Image 2023 10 22 at 18.29.58
Perahu nelayan bersandar di kawasan wisata trekking Semenanjung, Ujung Kulon, Kecamatan Sumur, Pandeglang. (DOK/BTNUK).

BANTENRAYA.CO.ID – Wisata Semenanjung tempat habitat Badak Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon atau TNUK ditutup sementara.

Penutupan jalur wisata Semenanjung Ujung Kulon dalam rangka melindungi habitat Badak Jawa.

Kepala Balai TNUK Kabupaten Pandeglang, Ardi Andono mengatakan, penutupan aktivitas wisata di kawasan Semenanjung TNUK untuk menjaga habibat Badak Jawa.

Bacaan Lainnya

Sehingga populasi Badak Jawa dapat berkembang biak dengan baik.

BACA JUGA: XL Axiata Ajak Pelanggan Gunakan e-SIM, Pengguna Tak Perlu Pakai Kartu SIM Card di Smartphone

“Penutupan wisata trekking menuju Semenanjung berkaitan dengan pemulihan ekosistem dan optimalisasi perlindungan untuk memberikan kesempatan Badak Jawa agar dapat leluasa hidup dihabitatnya,” kata Ardi, dihubungi melalui telepon seluler, 22 Oktober 2023.

Dijelaskannya, wisata trekking Semenanjung yang ditutup, yakni untuk wilayah Semenanjung Ujung Kulon, dan jalur trekking Cilintang-Karang Ranjang, Kalejetan-Legon Pakis.

Sebab, kawasan Semenanjung menjadi tempat habitat Badak Jawa.

“Penutupan itu mulai 1 November 2023 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan. Untuk wilayah Semenanjung kami tutup penuh kecuali untuk kegiatan penelitian dan konservasi Badak Jawa,” jelasnya.

BACA JUGA:Eks Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Cilegon Tb Dikrie Seret Direktur CV Edo Putra Pratama

Ardi menerangkan, berdasarkan hasil pengamatan petugas, sebelum tahun 2020 baik secara langsung maupun tidak langsung, Badak Jawa sering terpantau melewati jalur wisata trekking Pantai Selatan Semenanjung Ujung Kulon.

“Saat ini tanda-tanda badak jawa jarang ditemukan di jalur Semenanjung. Sebagaimana diketahui untuk memenuhi kebutuhan hidupnya badak jawa membutuhkan daerah jelajah tertentu dan menentukan pola perilaku di alam, sehingga badak jawa cenderung menghindar jalur-jalur yang berpotensi sering dilewati untuk beraktifitas,” terangnya.

Mempertimbangkan potensi dampak aktifitas tersebut, kata Ardi, di wilayah Semenanjung terhadap perilaku Badak Jawa, perlu dilakukan kegiatan pembatasan kunjungan.

Hal itu dalam rangka pemulihan ekosistem guna mewujudkan keseimbangan alam hayati serta mengembalikan kondisi ekosistem kawasan sesuai dengan fungsinya.

BACA JUGA:Tak Lakukan Penghijauan, Pengusaha Tambang Bakal Langsung Diburu Kepolisian dan Kejaksaan

“Badak Jawa salah satu satwa yang paling pemalu dan sangat mengindari manusia, bukan hanya bertemu langsung, juga menghindari jejak manusia, maka dari itu wisata Semenanjung ditutup,” ujarnya. ***

Pos terkait