11 SMP Swasta di Kota Serang Gulung Tikar

11 SMP Swasta di Kota Serang Gulung Tikar

BANTENRAYA.CO.ID – Sebanyak 11 SMP swasta di Kota Serang terpaksa gulung tikar, lantaran tidak mendapatkan peserta didik baru pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) beberapa tahun lalu.

Sebelas SMP swasta yang gulung tikar ini diungkapkan Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FOKKS) Kota Serang Deni Gumelar usai audiensi dengan Walikota Serang Budi Rustandi di ruang kerjanya Setda lantai 2, Pemkot Serang, Senin (19 Mei 2025).

Pertemuan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tubagus M Suherman.

Deni Gumelar mengatakan, pada SPMB tahun ajaran 2025-2026 sekolah-sekolah swasta berharap mendapatkan peserta didik baru, karena daya tampungnya sudah ditentukan sesuai Perwal (Peraturan Walikota).

bank bjb Bersama Vindes Hadirkan Hiburan dan Solusi Finansial Pada Event “Bahkan Voli”

“Kami meminta SPMB tahun ini swasta bisa mendapatkan murid, karena daya tampungnya sudah ditentukan, mudah-mudahan tidak melebihi daya tampung yang sudah disepakati di Perwal,” kata Deni.

Meski Perwalnya sudah keluar, pihaknya mengaku tetap cemas tidak kebagian peserta didik baru.

“Ada kekhawatiran, tapi mudah-mudahan tahun ini ada pemerataan, semuanya kebagian murid, sehingga operasional sekolah bisa terbantu dari banyaknya murid, BOSnya sehingga bertambah,” katanya.

Ia mengungkapkan, hingga tahun 2024 sudah ada 11 sekolah swasta tingkat SMP yang tutup, karena tidak kebagian murid baru.

Kisruh Pemilihan Ketua DKM, Yayasan Masjid Ats-Tsauroh Pertimbangkan Lepas Status Milik Pemerintah Kota Serang

Sebelas SMP swasta itu yakni SMP Yasmu, SMP YP17 -1, SMP YP17 -2, SMP PGRI 2, SMP Nurul Maarif, SMP Rahmatoellah, SMP PGRI Curug, SMP Sidratul Muntaha, SMP Islamiyah Guppi, SMP Darul Falah, dan SMP Al Khaeriyah Serang.

“Iya tahun kemarin ya betul memang ada. Total 11 sekolah yang sudah tutup, karena tidak kebagian murid.

Mudah-mudahan di tahun ini tidak terjadi lagi, sehingga sekolahnya bisa tetap eksis,” harapnya.

Selain perihal SPMB online, Deni juga memohon bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA).

Lapak PKL Sisi Rel KA Stadion Maulana Yusuf Mulai Bongkar Sendiri

“Pak Wali menyampaikan bahwa insya Allah akan ada bantuan itu sedang dikaji dulu.

Untuk memberikan bantuan berupa BOSDA kepada sekolah swasta, yang memang sekolahnya masih kecil dan berkembang ya, perlu dibantu mungkin seperti itu,” ujar Deni.

Sebelumnya, kata dia, sekolah-sekolah swasta tidak pernah mendapatkan BOSDA dari Pemkot Serang. “Belum, untuk sebelumnya belum,” ucap dia.

Menurutnya, penyaluran BOSDA baru akan dilakukan pada tahun anggaran 2026, namun itu pun harus dikaji terlebih dahulu oleh Inspektorat.

BNI Berikan Solusi bagi Pelaku Usaha Percepat Pembiayaan Rantai Pasok Lewat BNIdirect Supply Chain

“Pak Walikota menyampaikan tahun depan baru akan diberikan, itu pun harus dikaji dulu dari Inspektorat.

Apakah boleh, besarannya berapa masih dikaji. Kami meminta sekitar baru ada data 27 sekolah, itu pun untuk besarannya masih dikaji oleh Pak Walikota,” katanya.

Deni menjelaskan, pihaknya mengusulkan BOSDA untuk biaya operasional sekolah, karena dari BOS belum cukup.

“Untuk operasional karena dari BOS itu belum cukup, terutama untuk gaji guru, kemudian untuk biaya operasional kalau dari BOS belum cukup, sehingga kami meminta bantuan dari Pak Walikota untuk bisa membantu sekolah-sekolah yang kecil.

bank bjb Bersama Vindes Hadirkan Hiburan dan Solusi Finansial Pada Event “Bahkan Voli”

Yang memang perlu dibantu dari BOS belum cukupi,” jelas Deni.

Untuk besaran BOSDA, Deni mengaku belum mengetahui secara detail, karena akan dikaji terlebih dahulu oleh Pemkot Serang.

“Untuk angkanya belum ya, belum ada. Tapi akan dikaji, dikaji dulu mungkin tahun depan baru ada angkanya,” tegas dia.

Walikota Serang Budi Rustandi mengatakan, BOSDA dalam tahap kajian tahun 2026. “BOSDA untuk sekolah yang sedang berkembang, tapi dia harus MOU dengan saya ikut program gratis juga. Kita berikan BOSDA,”.

bank bjb Raih 2 Penghargaan The Asian Post  The Best Regional Champion 2025

Ia menjelaskan, besaran BOSDA menyesuaikan dengan keterbatasan fiskal Kota Serang. “Rp 50 juta per bantuannya per seragam gratisnya.

Per sekolah. BOSDA nya. Bantuan untuk BOSDAnya per tahun,” jelas dia.

Budi mengungkapkan, sekolah swasta di Kota Serang ada 58 sekolah, yang status berkembang ada 27 sekolah. “Kan ada yang nggak mau juga.

Dia pengen mandiri. Kayak Al-Izzah, Al-Azhar, Pariskian kan pengen mandiri. Jadi ini mah sekolah yang kecil-kecil,” ungkapnya.

bank bjb Bersama Vindes Hadirkan Hiburan dan Solusi Finansial Pada Event “Bahkan Voli”

Terkait usulan SPMB online di sekolah swasta, Budi menerangkan, pihaknya akan membatasi SPMB online di sekolah-sekolah negeri.

Pembatasan kuota itu agar sekolah-sekolah swasta kebagian murid dan tetap eksis.

“Makanya dengan sekolah-sekolah swasta yang ikut PPDB, yang mau MOU dengan kita nanti kan kita kuotanya dibatasi kalau SMP 1 ada pengecualian itu yang 40 siswa. SMP 2 38. Rata-rata semua 38.

Nggak ada lagi di atas 50. Nah itu bisa ke swasta, tapi swasta nya harus gratis nih yang kita arahkan. Yang dibantu oleh BOS daerah dan seragam gratisnya. Tahun 2026,” terangnya.

bank bjb Bersama Vindes Hadirkan Hiburan dan Solusi Finansial Pada Event “Bahkan Voli”

Kepala Dindikbud Kota Serang Tubagus M. Suherman mengatakan, SPMB tahun ajaran 2025-2026 dibatasi sesuai Dapodik masing-masing sekolah negeri, itu agar sekolah swasta mendapatkan murid.

“Sudah, 32 sekolah negeri itu 32 perombel, tapi untuk Kota Serang ada pengecualian dari pusat itu boleh sampai 40 siswa, karena masih banyak rombelnya, sekolahnya masih banyak yang sekolah negeri tahunya,” ujar Suherman.

Jika sekolah negeri tetap memaksa menampung melebihi batas kuota 38-40 siswa per rombel, maka tidak terdaftar di dapodiknya.

“Nantinya kalau melebihi batas itu dapodiknya tidak muncul di sananya. Termasuk juga tahun ini tidak boleh ada titipan siswa. Tetap gak bisa, dan sekarang dimulai dari Pak Walikota. Tidak ada titipan,” tegasnya. (harir)

Pos terkait