4.019 Kasus Diare Terjadi di Cilegon Selama 2023, BABS Jadi Salah Satu Penyebabnya

WhatsApp Image 2023 08 13 at 15.15.45
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Diare di Aula Kecamatan Purwakarta, Kamis, 10 Agustus 2023. (Gillang / Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – 4.019 kasus diare menyerang warga Kota Cilegon pada 2023 ini.

Diare, bahkan menyerang segala jenjang usia, baik balita maupun dewasa.

Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Cilegon meminta agar warga tak menyepelekan masalah diare.

Bacaan Lainnya

Data yang dihimpun Banten Raya dari Dinkes Kota Cilegon, pada 2022 lalu ada 7.319 warga Kota Cilegon mengalami diare.

BACA JUGA:Tertimpa Crane di Proyek Jembatan Medaksa Dekat Pelabuhan Merak, Heryanto Tewas

Sedangkan pada 2023 hingga Juli, sudah ada 4.019 kasus diare yang menyerang warga Kota Cilegon.

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon Febri Naldo mengatakan, penyakit diare adalah penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai cair.

Selain itu, juga bertambahnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya.

“Diare dapat terjadi oleh beberapa sebab, kuman penyakit atau infeksi. Keracunan makanan dan tidak tahan makanan tertentu,” kata Febri ditemui dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Diare di Aula Kecamatan Purwakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.

BACA JUGA:Kepala SMA Swasta di Cilegon Protes, Peserta Didik Dibajak oleh Sekolah Negeri

Dikatakan Febri, pada 2023 ini, kasus diare pada balita sebanyak 1.665 kasus.

Sedangkan kasus diare pada usia 5 tahun ke atas sebesar 2.354 kasus.

Total ada 4.019 kasus diare di Kota Cilegon tahun ini.

Khusus bagi yang memiliki balita di rumah, kasus diare wajib menjadi perhatian lantaran banyak juga balita yang terserang.

BACA JUGA:Warga Kota Cilegon Budidayakan Jeruk Dekopon Asal Jepang, Harga Jualnya Fantastis

“Adapun 5 langkah tuntaskan diare dengan pemberiat oralit osmolaritas rendah, obat zinc selama 10 hari, ASI dan makanan sesuai umur, antibiotika selektif dan nasihat pada ibu,” katanya.

Febri juga memberikan tips pencegahan diare seperti memberikan Air Susu Ibu atau ASI selama 6 bulan penuh, memerbaiki makanan pendamping ASI, jaga jarak pembuangan tinja dengan sumber air bersih.

Kemudian, membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah buang air besar atau BAB.

Menggunakan jamban untuk BAB, anak diberi imunisasi, menjaga kebersihan makanan dan menjaga kebersihan lingkungan.

BACA JUGA:Tenaga Kerja Sukarela di Dishub Cilegon Berharap Diangkat Menjadi THL

“Diare dapat dicegah dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” jelasnya.

Anggota Komisi 5 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Provinsi Banten Dede Rohana Putra mengatakan, pihaknya mendukung agar masyarakat Kota Cilegon lebih sehat.

Ketika masyarakat terkena diare, bisa ditangani secara cepat dan tepat.

“Tidak sedikit-dikit ke Puskesmas dan banyak obat herbal, tapi lebih ke pencegahannya bagaimana PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” katanya.

BACA JUGA:Kantor Pertanahan Alihkan Sertifikat Analog ke Elektronik, 500 Aset Pemkot Cilegon Jadi Prioritas

Dede menjelaskan, masalah kesehatan di Cilegon yang menjadi perhatiannya seperti Buang Air Besar Semabaran atau BABS.

Kasus BABS itu, diusulkan ke Pemerintah Provinsi Banten agar warga yang belum memunyai jamban agar ada bantuan jambanisasi.

“Stunting juga menjadi masalah di Cilegon, kami dorong agar ada penangan stunting, bantuan kepada anak stunting berupa makanan, stunting ini bahkan bukan karena miskin, tapi banyak juga yang mampu, tapi anaknya stunting ini jadi perhatian kita,” tuturnya.***

Pos terkait