4 Alasan Warga Cilegon Malas Naik Jembatan Penyeberangan Orang, Salah Satunya Tak Ramah Disabilitas

Jembatan Penyeberangan
Jembatan penyeberangan orang di Kota Cilegon yang jarang digunakan warga. (Uri/BantenRaya.Co.Id)

BANTENRAYA.CO.ID – Jembatan Penyeberangan Orang alias JPO di Kota Cilegon menjadi fasilitas yang sangat jarang digunakan warga.

Hal itu tentu punya alasan kenapa warga enggan Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO menggunakannya sebagai fasilitas yang aman untuk menyeberang.

Ada sebanyak 4 Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO yang ada di Kota Cilegon. Dimana semuanya menjadi fasilitas untuk warga.

Bacaan Lainnya

Sayangnya, keberadaan JPO tersebut sangat jarang digunakan warga.

Lantas, apa yang menjadi alasan warga malas menggunakannya?

BACA JUGA: Tangga JPO di Kota Serang Berlubang

Dalam artikel ini akan dijelaskan alasan warga malas dan enggan menggunakan JPO.

Beberapa warga menyampaikan jika posisi JPO yang sebenarnya strategis malah jarang digunakan.

Beberapa alasannya yakni:

1. Capek

Konstruksi tangga JPO menjadi hal yang sangat berpengaruh.

Dengan kondisi tangga yang sangat tidak pas sesuai standar, maka itu akan mudah membuat lelah warga.

Rata-rata tinggi tangga yang nyaman adalah antara 15-19 cm bagi orang dewasa dengan tinggi badan di atas 150 cm.

Kemudian, lebar yang cukup ideal adalah minimal 29 cm- 33 cm atau sesuai dengan panjang tapak kaki penghuni rumah.

Namun, di JPO ukurannya tidak standar konstruksi, sehingga mudah membuat lelah.

“Tangganya terlalu curam dan mudah membuat lelah, jadi malas menggukannya,” ucap Ruly salah satu pegawai Mal di Kota Cilegon, Sabtu 3 Juni 2023.

BACA JUGA: Hingga Kini Atap JPO Rusak di Kota Serang Belum Diperbaiki

2. Tidak Aman

Posisi JPO yang tidak memiliki lampu penerangan membuat posisi gelap.

Dimana itu tentu akan membuat kerawanan terhadap kejahatan.

Terlebih kaum hawa yang leintas JPO tentu akan semakin menakutkan.

Belum lagi sempitnya JPO membuat kerawanan semakin berpotensi terjadi.

“Malam sangat gelap jadi tidak akan ada perempuan dan siapaun yang naik tangga JPO,” imbunya lagi.

3. Tak Ramah Disabilitas

Terlihat jelas tidak adanya lintasan kursi roda dan tanda penyeberangan untuk tuna netra membuat JPO tak ramah disabilitas.

BACA JUGA: Atap JPO Ahmad Yani Kota Serang Rusak

Sebab, di JPO hanya ada tangga untuk penyeberangan orang biasa. Namun, disabilitas tidak terfasilitasi.

“Tidak ada hanya untuk tangga orang biasa itu juga sangta membahayakan karena curam. Bisa dilihat kok,” ujarnya lagi.

Tidak hanya itu saja. Sejumlah trotoar yang ada lintasan untuk tuna netra juga tidak representatif.

Beberapa malah dijerumuskan ke lubang dan ditabrakan ke tiang.

4. Malas

Hal itu semua tentu membuat malas warga naik dan menggunakan JPO.

BACA JUGA: Atap JPO Kota Serang Dipenuhi Coretan

Belum lagi orang lebih memilih risiko menyeberang melintasi jalan karena dekat dan sekarang tidak ada lagi pagar di tengah.

Itu membuat orang lebih memilih menyeberang langsung dibanding naik JPO.

“Saya kalau pulang kerja pasti menyebrang jalan dibandingkan naik ke JPO,” tegasnya. ***

Pos terkait