BANTENRAYA.CO.ID – Sebelum merencanakan untuk memiliki anak, ada baiknya mengetahui tentang blighted ovum.
Mengetahui tentang blighted ovum dapat mencegah ibu dan keluarganya dari berprasangka aneh-aneh.
Bahkan pernah ada seorang wanita yang menyebar cerita di media sosial kalau dia kehilangan janin karena menolong nenek-nenek di jalan saat menjelang maghrib, namun wanita ini sepertinya belum banyak mengetahui tentang blighted ovum.
BACA JUGA: Mengenal Sorgum, Bahan Makanan Pengganti Nasi yang Kaya Khasiat
Dilansir bantenraya.co.id dari berbagai sumber, berikut adalah pengertian, gejala dan penyebab blighted ovum atau kehamilan kosong.
Pengertian Kehamilan Kosong
Kehamilan kosong adalah kehamilan yang terjadi tanpa adanya embrio di dalam rahim.
Masalah kehamilan ini juga disebut anembryonic gestation.
Hal ini juga merupakan salah satu penyebab keguguran pada kehamilan trimester pertama.
BACA JUGA: Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Kepulauan Sangihe yang Terancam Tambang Emas
Gejala Kehamilan Kosong
Kehamilan kosong atau blighted ovum sendiri terjadi saat embrio gagal terbentuk atau terhenti perkembangannya.
Pada sebagian kasus, kehamilan kosong muncul tanpa adanya gejala, sementara lainnya mengalami gejala yang mirip dengan keguguran.
Jadi, wanita yang mengalami kehamilan kosong akan merasa seperti sedang mengalami kehamilan yang normal.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan
Beberapa tandanya adalah sebagai berikut:
- Terlambat menstruasi;
- Menunjukkan tanda positif hamil saat dilakukan pengecekan menggunakan test pack;
- Payudara mengeras dan terasa nyeri;
- Mual dan muntah.
Namun setelah beberapa waktu, pengidap akan merasa adanya gejala yang mengarah pada keguguran seperti berikut:
- Muncul flek atau perdarahan dari vagina;
- Rasa nyeri dan kram pada perut;
- Keluar darah dari vagina dengan volume yang bertambah banyak.
BACA JUGA: 4 Tips Menjadi Pendengar yang Baik, Rahasia untuk Hubungan Kalian Makin Langgeng
Beberapa kondisi menunjukkan bahwa tes kehamilan yang dilakukan bisa saja memberikan hasil positif, meski mengalami kehamilan kosong.
Hal tersebut disebabkan oleh kadar hormon hCG atau human chorionic gonadotropin yang masih tinggi.
Di awal kehamilan, kadar hormon ini memang akan mengalami peningkatan.
BACA JUGA: Pikirkan 5 Hal Ini Sebelum Memilih Berhenti Kuliah, Motivasi Kuliah Sampai Wisuda
Hormon tersebut dibuat oleh plasenta bisa tetap ada bahkan kadarnya meningkat saat kehamilan awal, meski embrio tidak berhasil berkembang.
Penyebab Kehamilan Kosong
Para ahli menduga bahwa kehamilan kosong atau blighted ovum disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
- Kelainan kromosom pada janin yang sedang berkembang;
- Kualitas ovum dan sperma yang rendah sehingga pembelahan sel tidak sempurna;
- Infeksi penyakit seperti infeksi rubella, serta sakit kencing manis atau diabetes melitus yang tidak terkendali;
- Rendahnya kadar hormon plasenta beta-hCGl;
- Terbentuknya antibodi terhadap janin.
Dan perlu diingat juga kalau kehamilan kosong ini adalah hal yang tidak bisa dicegah.
BACA JUGA: 5 Tipe Makanan Penambah Hb Ibu Hamil, Cegah Anemia Selama Masa Kehamilan
Namun, wanita yang pernah mengalami ini masih bisa hamil lagi dengan normal.
Biasanya kondisi blighted ovum atau kehamilan kosong hanya terjadi sekali.
Namun, beberapa dokter menyarankan agar seorang wanita dapat menunggu 1–3 siklus menstruasi normal dulu sebelum merencanakan kehamilan kembali.***