BANTENRAYA.CO.ID – Sejumlah lurah, camat dan pejabat baru yang diundang hadir di riung mumpulung kelimpungan mencari baju adat Cilegon.
Pasalnya, baru kali ini para lurah ikut acara resmi yang menggunakan baju adat Cilegon khususnya acara riung mumpulung.
Beberapa diantaranya dikabarkan sampai menjahit sendiri baju adat Cilegon dan lainnya menyewa di tempat rias pengantin.
Untuk pembuatan baju adat sendiri, para lurah dan pejabat baru harus merogoh kocek hingga Rp600 ribu untuk satu stel baju adat Cilegon.
Sementara, jika menyewa cukup dengan harga Rp100 ribu per hari harus di budgetkan para lurah ditempat rias pengantin dan sewa baju pengantin.
BACA JUGA: Dalam Rangka HUT Kota Cilegon, Ratusan Industri Siap Dilibatkan untuk Memeriahkan
Diketahui baju adat Cilegon sendiri terdiri dari penutup kepala, jas koko atau Jasko celana dan juga balutan kain di celana.
Pertama kali dikenakan Baju tersebut sudah ada sejak 1.999 saat Kota Cilegon dinyatakan sebagai kota adminitratif dan saat Riung Mumpulung awal.
Baju sendiri lebih diadopsi dari busana Kejawen, baju adat bangsawan Banten dan tokoh kesultanan Banten.
Beberapa filosofi baju adat Cilegon tersebut yakni, ikat kepala yang cenderung moncong kedepan dan berwarna coklat melambangkan kegagahan.
Jasko warna krem melambangkan perlindungan, dan kancing menandakan sesuatu harus diperhitungkan matang.
BACA JUGA: Lurah se-Kota Cilegon Dituntut Inovatif
Tarakhir adalah balutan busana kain dibawah menutupi celana bagian atas menandakan keharmonisan masyarakat.
Dipakai hanya satu tahun sekali saat sekali saat acara riung mumpulung atau resepsi hari jadi Kota Cilegon dalam acara sakral seremoni awal perayaan HUT Kota Cilegon.
Biasanya baju adat Cilegon dikenakan oleh pejabat setingkat lurah, camat, kepala bidang, kepala dinas, anggota dewan dan walikota – wakil walikota.
Sayangnya, karena dipakai satu kali dalam setahun, maka jarang para pejabat yang punya. Bahkan, untuk sekarang belum ada lagi pengadaan baju adat.
Termasuk saat Riung Mumpulung HUT Kota Cilegon ke 24 yang akan digelar pada Kamis 27 April 2023, dimana lurah dan pejabat baru masih kelimpungan mencari baju adat Cilegon
Salah satu lurah yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, jika dirinya terpaksa menyewa baju adat dari sejumlah tempat sewa kostum dan rias pengantin.
“Rp100 ribu sewa untuk satu hari, ini kan susah yah. Mau bikin juga kondisi lebaran silut jadinya penjahirnya banyak job,” kelakarnya, Rabu 26 April 2023.
Ia menjelaskan, ingin meminjam kepada mantan lurah hal tersebut tidak dimungkinkan. Sebab, dikhawatirkan ada keterisinggungan.
“Enggak enak ada kesannya nanti bagaimana yah,” ujarnya.
Pria ini menyampaikan, tidak hanya dirinya saja yang wajib memakai, beberapa lurah baru lainnya juga mengalami hal yang sama, kesulitan mencari baju adat Cilegon.
“Yah sulit baru dilantik kemarin. Kalau dulu itu kalau enggak salah ada pengadaan,” ucapnya. ***