Chandra Asri Stop Beroperasi

Bau Kimia Masih Hantui Warga
AKTIVITAS: Aktivitas pasca warga melakukan demonstrasi di gate 15 PT Chandra Asri Pacific, Selasa (23 Januari 2024).

Bantenraya.co.id – PT Chandra Asri Pacific menyetop operasional pabrik pasca pembakaran di cerobong atau

flaring yang menyebabkan bau menyengat di empat kecamatan di Kota Cilegon dan satu kecamatan di Kabupaten Serang.

Head of Corporate Communications PT Chandra Asri Pacific Chrysanthi Tarigan dalam keterangan tertulis kepada

Bacaan Lainnya

Banten, Senin (22 Januari 2024), mengatakan, penghentian operasional ini dilakukan sebagai wujud kepatuhan PT Chandra Asri terhadap seluruh proses serta arahan dari pihak yang berwenang.

Senam Gemoy di Bawah Guyuran Hujan Tetap Lanjut, Makin Semangat Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Berita ini menjadi hak jawab bagi PT Chandra Asri Pacific atas pemberitaan di koran Banten Raya edisi Senin 22

Januari 2024, berjudul Abaikan Permintaan Walikota Cilegon, Chandra Asri Masih Beroperasi.

Chrysanthi mengatakan, Chandra Asri sudah menghentikan kegiatan di pabrik sejak Sabtu 20 Januari 2024

setelah insiden yang menyebabkan ratusan warga pusing, mual, dan muntah-muntah tersebut.

Menurutnya, narasi tentang aktivitas pekerja dan keberadaan asap cerobong pada Minggu 21 Januari 2024 yang

Soal Rotasi dan Mutasi Ratusan Pejabat di Lingkungan Pemkot Cilegon, Kader PKS Muda: Sarat Kepentingan Politik!

dijadikan landasan judul berita Banten Raya bahwa Chandra Asri masih beroperasi, tidak dapat dijadikan indikator.

“Karyawan yang hadir di pabrik tidak melakukan start-up mesin atau proses produksi.

Kepulan asap yang terlihat berasal dari proses pelepasan uap atau steam yang merupakan kegiatan wajar selama shut down pabrik untuk mengeluarkan uap yang tidak terpakai,” kata Chrysanthi.

Chrysanthi juga meluruskan berbagai kabar yang beredar yang menyebutkan bahwa bahwa bau menyengat yang keluar dari Chandra Asri berasal dari kebocoran gas.

Sampah Berantakan dan Bau Busuk di Warung Jaud Kasemen Kota Serang

“Dapat kami jelaskan, Chandra Asri mengalami gangguan pada alat yang mengharuskan perusahaan melakukan

aktivitas pembakaran di cerobong atau flaring yang bukan diakibatkan kebocoran gas seperti informasi yang beredar,” tuturnya.

Penjelasan mengenai penghentian operasional Chandra Asri ternyata tidak seragam. Apa yang dikatakan

Corporate Communications berbeda dengan yang dikatakan pihak Legal dan External Affairs Chandra Asri.

Dukung Relawan GBN, Nelayan Gemoy Binuangeun Deklarasi Pemenangan Prabowo-Gibran

Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai saat ditemui di Polres Cilegon pukul 10.00 WIB malah mengungkap masih ada plant yang beroperasi karena harus memenuhi pasokan produk kepada industri lain.

Alias, Chandra Asri tidak menghentikan total produksinya sebagaimana keinginan Walikota Cilegon Helldy Agustian.

“Di unit lain politiline plant itu tetap berjalan untuk memenuhi pasokan kepada industri nasional, karena ini ditunggu oleh industri.

Dan ini merupakan objek vital nasional tentu kami harapkan pabrik ini segera nanti setelah semuanya di cek semuanya aman dan segera pulih,” ujarnya.

Sampah Diareal Perkantoran Disdukcapil dan Disnakertrans Kota Serang Bau Busuk

Namun, pernyataan Edi tersebut berubah lagi ketika Edi menghadiri konferensi pers di Pemkot Cilegon pukul 17.00 WIB.

Ia memberikan keterangan jika kondisi pabrik semuanya sudah shutdown atau setop beroperasi pasca insiden.

“Kita ketahui CAP Chandra Asri Pacific memiliki setidaknya 7 unit pabrik. Unit bermasalah itu unit di etiline 4 nafta tracker, itu sudah shutdown.

Jika melihat dari kiri masih ada asap itu boiler dan turbin itu gas turbin untuk menghasilkan listrik tentu listrik harus terus berjalan,” kata Edi.

Jalan Samaun Bakrie Kota Serang Ditutup Akibat Banjir

Ia menyatakan, tetap masih ada pemeliharaan yang dilakukan.

“Beda jika dibandingkan dengan industri tekstil langsung mati orang bubar. Tidak (pabrik Chandra Asri-red) kita tetap pelihara,” jelasnya.

Edi juga menegaskan, sejak pukul o6.00 Sabtu (20/1) mulai dilakukan shutdown stop produksi.

“Kalau kawan-kawan tinggal di Cilegon sudah biasa ke arah sana (Anyer) lihat di bagian kiri etilen sudah mati sejak pagi.

Itu mulai ada shutdown atau emergensi jam 06.00 kita sudah selesai dan itu dilakukan finishing,” ucapnya. (fikri/uri)

Pos terkait