BANTENRAYA.CO.ID – Panitia pelaksana MTQ XXII tingkat Kota Cilegon menyiapkan secara lengkap berbagai fasilitas saat perlombaan.
Bukan saja untuk memastikan berjalannya MTQ XXII Cilegon dengan lancar dan sukses.
Namun, juga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan insiden kecelakaan dan sakit atau kelelahan para peserta MTQ XXII.
Lantas apa sebenarnya persiapan tersebut?, simak di artikel ini.
Panitia MTQ XXII telah bekerjasama dengan UPT PPKT/PSC 199 Dinkes Kota Cilegon untuk menyiapkan 2 unit ambulans selama 24 jam.
Mulai dari pembukaan pada 5 Juni lalu sampai pada 8 Juni 2023 nanti akan disiagakan unit ambulans untuk warga dan kafilah.
Bahkan, khusus untuk para kafilah yang ada di mes penginapan, bisa menelepon jika keadaan darurat.
Semua peralatan lengkap untuk tindakan awal bisa disediakan dalam unit ambulans tersebut.
Termasuk juga obat-obatan jika kondisi dan gejala sakit para kafilah.
“Bisa langsung menghubungi panitia atau kami di 119. Khusus untuk para kafilah nantinya 24 jam akan dilayani oleh petugas kami,” kata kepala UPT PPTK/PSC 119 Burhanudin, Rabu 7 Juni 2023.
Ada sebanyak 4 tenaga medis, papar Burhan yang akan berjaga bergantian selama 24 jam setiap harinya untuk melayani kafilah dan panitia.
“Ada petugas medis yang kami siapkan dan semua alat dan obat lengkap sudah ada di dalam ambulans,” ujarnya.
Keberadaan unit ambulans sangat penting, tegas Burhan, sebab, itu akan mengurangi resiko sangat parah dan pertolongan awal untuk mereka yang sakit.
“ini kan cukup melelahkan perlombaanya. Maka ini juga butuh terus siaga tim medis dan peralatannya. Sabab, jika parah maka ada pertolongan awal,” ujarnya.
Apabila dinilai tenaga medis perlu tindak lanjut, ucap Burhan, maka nantinya para peserta yang dinilai sakit akan langsung dibawa ke layanan medis seperti rumah sakit.
“Kalau kondisinya tidak bisa ditangani di unit darurat ambulans 119, maka bisa langsung dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.
2 unit ambulans tersebut, imbuh Burhan, tidak akan mengganggu layanan darurat lainnya. Sebab, ada unit yang juga disiapkan untuk kondisi darurat warga lainnya.
“Tidak memang disini 2 unit, kan masih ada beberapa unit lainnya yang masih tersedia untuk melakukan pertolangan warga diluar kegiatan MTQ XXII,” pungkasnya.
Menjadi bijak sebenarnya mencegah dari pada mengobati, sehingga diharapkan kafilah menyiapkan mental dan jasmaninya saat lomba.
Jangan malah karena tekanan mental, sehingga melupakan kesehatan jasmani, misalnya telat makan karena grogi, atau kelelakahan karena kurang istirahat. ***