BANTENRAYA.CO.ID – Menteri BUMN Erick Thohir memastikan harga bawang atau holtikultura yang tinggi di Pasar Balok F Cilegon segera distabilkan.
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir adanya perbedaan harga bawang atau komoditas holtikultura yang tinggi tersebut harus secepatnya distabilkan.
Salah satu upaya yang dilakukan, menurut Menteri BUMN Ercik Thohir tersebut yakni dengan distribusi merata hasil panen ke daerah membutuhkan.
Selain itu juga, Erick Thohir akan memastikan harga sembako dan daging saat dan setelah lebaran juga akan stabil.
Hal itu secara tegas disampaikan Erick Thohir usai meninjau pasar Blok F Cilegon bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam kunjungan Erick Thohir bersama Presiden Jokowi adalah untuk memantau harga di pasar, terutama di Kota Cilegon.
Dimana, dalam pantauannya tersebut harga bawang atau holtikultura mengalami harga tinggi di Kota Cilegon.
Hal tersebut ditengarai adanya distribusi barang yang tidak merata serta juga lahan pertanian yang tidak merata untuk holtikultura.
Erick Thohir menyampaikan, jika pihaknya akan terus mendorong Perum Bulog dan perusahan BUMN lainnya untuk bisa menjaga kestabilan.
Termasuk juga pasokan untuk kebutuhan sembako bagi warga saat lebaran dan setelahnya sebagaimana yang diperintahkan Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Dihadapan 5 Ketum Parpol: Jokowi Mengaku Pusing Mengurus Bola, Kerja Keras 3 Tahun Ambyar
“Khusus untuk beras, ID Food dan Bulog perlu menjaga agar kuantitas dan kualitasnya terjaga, tidak hanya selama Lebaran, melainkan hingga pasca lebaranm” katanya, Selasa 11 April 2023.
Erick memastikan, untuk holtikultura harnya harus distabilkan dengan distribusi dan lokasi panen langsung di suplai ke lokasi yang membutuhkan.
“Adapun untuk hortikultura, harganya perlu distabilkan melalui pendistribusian dari lokasi panen ke lokasi yang membutuhkan,” jelasnya.
Setelahnya, papar Erick, untuk harga daging menjelang lebaran Idul Fitri juga harus ditekan jangan sampai memberatkan masyarakat.
“Begitu juga dengan harga daging yang kita coba tekan, tepat waktunya,” jelasnya.
Sementara itu, Presdien Jokowi saat melakukan tinjauan dan monitoring harga menemukan perbendaan harga yang sangat tinggi teruatam komiditas holtikulura.
Dimana pasar yang distiburinya banyak sangat murah dan yang lainnya justru sangat mahal selisih mencapai puluhan ribu.
“Harga-harga saya nggak tahu yah, kemarin di Boyolali hampir semua bahan pokok turun semuanya baik bawang putih, bawang merah, beras, telor,” ucapnya.
“Disini harga telur masih baik di Rp27 ribu, tapi untuk bawang merah kemarin di Pasar Boyolali Rp26 ribu disini Rp35 ribu, kemudian bawang putih juga Rp40 ribu,” ucapnya usai meninjau harga pasar.
Artinya, papar Jokowi, ada distribusi yang harus merata, sehingga harganya bisa sama dan tidak terlalu tinggi.
“Adanya perbedaan harga tersebut karena tidak meratanya distribusi yang dilakukan, sehingga ada perbedaan antar pasar,” jelasnya. ***