BANTENRAYA.CO.ID – Harga beras mengalami keniakan yang sangat tinggi.
Sekarang harga beras mencapai Rp13 ribu per kilo hingga Rp16 ribu per kilo.
Dimana harga beras ditengarai akan semakin tinggi lagi kedepannya.
Namun, meski mahal stok beras dipastikan aman.
Atas dasar itu, Presiden Jokowi akan menurunkan bantuan sembako kepada warga.
BACA JUGA: Kendalikan Harga Beras Melonjak, Pemerintah Bakal Gelar Operasi Pasar
Dimana akan ada 21 juta warga akan mendapatkannya.
Kepala UPTD Pasar Kranggot Dani Rahmat menyatakan, dibutuhkan intervensi pasar dari Bulog untuk bisa menekan harga beras yang melebihi Harga eceran Tertinggi (HET) selama dua pekan lalu. Jika tidak maka harga akan sangat tinggi kedepannya, terlebih jika kemarau membuat petani gagal panen.
“Sudah hampir dua minggu (pekan) harga beras biasa awalnya Rp10 ribu menjadi Rp13 ribu per kilo. Ini diprediksi akan naik terus dan terjadi seluruh Indonesia semuanya naik harganya (beras),” katanya, Minggu (10/9).
Dani menjelaskan, untuk stok sendiri di Kota Cilegon masih sangat aman. Namun, harga tetap mahal karena mengikuti kenaikan secara nasional untuk beras. Kemungkinan sendiri, lanjutnya, karena beberapa daerah lain mulai kemarau.
“Stok aman, tapi memang harga naik karena semuanya naik. Jadi seluruh Indonesia ini terjadi karena adanya Elnino atau kemarau panjang,” imbuhnya.
BACA JUGA: El-Nino Harga Beras di Pandeglang Melonjak, Pembeli Menjerit, Dimana Peran Pemerintah
Dani menambahkan, pihaknya berharap agar ada segera operasi pasar untuk beras, sehingga bisa mengendalikan harga beras yang cukup dirasa mahal untuk masyarakat.
“Secepatnya kami harapkan ada pasar murah yang dilakukan, biar bisa terkendali,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pedagang beras Makmun menyatakan, pihaknya berniat untuk tidak berjualan atau mogok jika harga semakin tinggi.
“Jadi serba salah, karena mahal pelanggan mengeluh dan sekarang paling juga beli 2 atau 3 kilo saja per hari. Ditambah harga beli dari agen juga semakin mahal,” ucapnya.
Makmun menyatakan, jika biasa mengambil untuk 10 ribu dalam setiap penjualan satu karung beras 25 kilogram. Sekarang untungnya hanya senilai Rp5 ribu saja. Artinya ini tidak akan bisa menutupi biaya operasional saat berjualan.
BACA JUGA: Dipicu Kekeringan dan Kemarau Panjang, Harga Beras di Kota Cilegon Naik Rp13 Ribu Per Kilo
“Semakin tinggi membuat semakin tipis keuntungannya. Sekarang paling bisa untuk 5 ribu saja. Itu tidak bisa menutupi biaya operasional penjualan,” ucapnya.
Makmun menegaskan, pihaknya berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk bisa menurunkan harga beras yang semakin tinggi tersebut. Sebab, jika tidak maka pelanggan akan sangat berkurang dan membuat merugi.
“Semoga saja ada program dan kebijakan untuk menurunkan harganya di distributor atau agen. Pelanggan soalnya akan keberatan dan lari jika masih mahal,” ujarnya.
Dikutip BantenRaya.Co.Id dari berbagai sumber pada Senin 11 September 2023, Jokowi menegaskan akan kembali menggelontorkan bantuan sosial berupa beras untuk 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
“Mulai awal September ini akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan beras, 1 keluarga penerima manfaat akan mendapatkan 10 kg beras ini seperti semi operasi pasar, sehingga tiap bulan akan keluar ada 210 ribu ton, selama 3 bulan sampai November,” terangnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tingginya harga beras. Menurutnya, di tengah capaian tingkat inflasi yang rendah di rentang 3%, kenaikan harga beras masih berada di tingkat 6,4%.
Bahkan, setelah dirinya mengecek harga di beberapa wilayah, semua barang pokok harganya terlihat terkendali. Hanya, harga beras saja yang naik pesat.
“Saya senang harga yang saya pantau di pasar minggu ini, di Pekalongan palu semuanya posisi menurun, hanya satu yang jadi masalah, di urusan beras, karena ada super el nino,” pungkasnya. ***