Bantenraya.co.id – Harga komoditas cabai di Pasar Badak Pandeglang melonjak. Lonjakan harga sudah terjadi hampir sepekan ke belakang.
Salah seorang pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Maulidul Basit menuturkan dua jenis cabai yang mengalami
lonjakan harga signifikan, yaitu cabai rawit hijau dan cabai rawit merah.
Normalnya, dirinya menjual cabai rawit hijau di harga Rp 35 ribu, namun hampir sepekan dirinya menjual di harga Rp50 ribu.
Isro Miraj Isi Momentum Tahun Baru Islam dengan Bersilaturahmi Bersama Masyarakat
Sementara untuk cabai rawit merah naik lebih dari 100%. Lebih tepatnya, dari harga Rp 25 ribu menjadi Rp 60 ribu.
“Kalo yang lain cenderung normal kang. Cuma ya itu cabai saja yang lumayan,” kata Basit kepada Banten Raya, Minggu, (14 Juli 2024).
Basit sendiri mengaku tak tahu secara pasti penyebab dari naiknya harga cabai tersebut.
Namun, harga yang ia tawarkan merupakan harga yang ia peroleh dari pihak pemasok.
Bersepeda Disamping Sawah di Kota Serang
Selain harga yang naik, ungkap Basit, sejauh ini ia juga merasa kesulitan mendapatkan pasokan cabai.
“Kurang tau sih kalo penyebabnya, terus juga ya saya juga jual sesuai modal aja ya kang. Gak mainin harga,” ungkapnya.
Kenaikan harga cabai juga terjadi di kios lain milik Aas. Wanita berusia 35 tahun tersebut mengaku lebih memilih mengurangi stok cabainya imbas dari naiknya harga.
Dirinya khawatir, kenaikan harga akan mengakibatkan daya beli dari para calon konsumen menurun.
Sampah Berserakan di Jalan Syech Nawawi Albantani Kota Serang
Menurutnya, hal tersebut memang sering terjadi jika harga sedang naik.
Pengurangan stok juga dilakukan Aas untuk mengantisipasi stok cabainya busuk apabila pembelian dari konsumen berkurang.
“Kalo naik memang ngurangin stok biasanya. Harga normalnya aja sekarang mah sepi yang beli, apalagi tinggi,” ucapnya.
Selain cabai, rupanya harga telur juga kembali melonjak.
Jalan Berlobang Didekat Jembatan Aria Wangsakara Makin Besar
Aas mengungkapkan, beberapa hari kebelakang dirinya biasa menjual telur di harga Rp 27 ribu, namun kini menjadi Rp 29 ribu.
Meski tak terlalu signifikan, hal tersebut tentu mempengaruhi daya jual komoditas telur di kios miliknya.
“Selain cabai juga telur. Gak banyak sih, naik Rp 2 ribu,” terangnya.
Dampak dari kenaikan harga cabai rupanya sangat dirasakan oleh pembeli, khususnya para pedagang nasi, Rini salah satunya.
Ikuti Seleksi GBN, 4 Pelajar Cilegon Berjuang Menuju IKN
Wanita yang berprofesi sebagai penjual nasi uduk di Kelurahan Pagadungan, Kecamatan Karang Tanjung,
Pandeglang tersebut mengaku sangat merasakan dampak dari naiknya harga cabai.
Tak heran, karena cabai tentunya menjadi salah satu komoditas pokok yang harus dibeli dirinya sebagai penjual nasi uduk.
“Sambel, terus juga kan lauk-lauknya ya harus make cabai. Jadi benar-benar kerasa,” tandasnya. (aldi)