BANTENRAYA.CO.ID – Pada tanggal 18 Juli 2023, sebuah insiden tragis terjadi di Semarang, ketika Kereta Api 112 Brantas menabrak sebuah mobil truk tronton yang mogok dan menyimpang di jalur rel kereta.
Kecelakaan Kereta Api 112 Brantas ini mengakibatkan perjalanan dua arah terganggu, mengakibatkan kebakaran hebat, dan menunda pemberangkatan serta perjalanan kereta di belakangnya.
Banyak publik yang bertanya-tanya mengapa kereta tidak bisa berhenti mendadak ketika menghadapi halangan di depannya.
Dalam artikel ini terdapat alasan mengapa kereta tidak berhenti mendadak ketika ada sesuatu yang menghalangi di depan, terkhusus untuk menjawab kecelakaan Kereta Api 112 Brantas yang baru terjadi.
Mengutip dari sebuah video YouTube berjudul “Wira Wiri” yang diunggah pada 18 November 2020, seorang masinis bernama Angga memberikan penjelasan yang mencerahkan terkait pertanyaan tersebut.
Angga menjelaskan bahwa kereta api tidak dapat berhenti mendadak karena dampak yang ditimbulkan akan lebih parah, terutama pada gerbong belakang dan seterusnya.
Menurut Angga, jika kereta api berhenti mendadak, gerbong belakang yang memiliki inersia (kecenderungan benda untuk tetap bergerak sejauh lintasan tertentu) akan tetap melaju, menyebabkan benturan yang sangat keras dengan gerbong di depannya.
Benturan ini bisa menyebabkan kerusakan berat pada gerbong dan mengancam keselamatan penumpang di dalamnya.
Angga juga menyampaikan bahwa ketika ada sesuatu yang menghalangi di jalur depan kereta, masinis dihadapkan pada dua pilihan yang sulit.
Pilihan pertama adalah memilih untuk menabrak benda atau orang di depan untuk menghentikan kereta dengan bantuan gesekan dan energi kinetik yang dimiliki kereta.
Pilihan kedua adalah berusaha berhenti mendadak, yang bisa berakibat fatal dengan menewaskan ratusan orang di dalam gerbong.
Dalam situasi darurat seperti itu, Angga menjelaskan bahwa pilihan yang harus diambil adalah memilih alasan pertama, yaitu untuk menghancurkan benda di depan kereta atau menabraknya dengan kecepatan tertentu untuk mengurangi dampak tabrakan.
BACA JUGA: KKM Kelompok 33 Uniba Ikut Meriahkan PHBI 1 Muharram di Desa Sireman Bersama 600 Jamaah
Meskipun tindakan tersebut bisa merusak dan membunuh, namun sebagai masinis, Angga menekankan bahwa prioritas utamanya adalah untuk menjaga keselamatan sebanyak mungkin penumpang di dalam gerbong.
Alasan yang diambil oleh masinis Kereta Api 112 Brantas untuk menabrak mobil truk tronton yang menghalangi jalur relnya pada 18 Juli 2023 kemungkinan besar dipengaruhi oleh pertimbangan keselamatan tersebut.
Meskipun insiden itu menyebabkan kebakaran besar dan gangguan perjalanan, dampak yang lebih buruk bisa terjadi jika keputusan yang berbeda diambil.
Situasi seperti ini menekankan pentingnya kesadaran akan keselamatan dalam sistem transportasi, dan perlu adanya langkah-langkah pencegahan yang lebih baik untuk menghindari halangan di jalur kereta api, baik dari segi pengaturan lalu lintas dan pemeliharaan kendaraan di jalur perlintasan.
Semoga insiden ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu memprioritaskan keselamatan dalam setiap aspek perjalanan.***