Kapolri Singgung Ujian Praktek SIM Motor : Lulus Bisa Jadi Pemain Sirkus

355037380 1353721785493144 8888518292786953474 n
Kapolri saat memberikan sambutan. / Instagram @listyosigitprabowo

BANTENRAYA.CO.ID – Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyinggung sulitnya ujian praktek pembuatan SIM C atau kendaraan bermotor.

Kapolri menyebut materi angka delapan dan zig-zag ujian praktik pembuatan SIM C menyulitkan dan tak semua orang bisa lulus.

Bahkan, mantan Kapolda Banten itu juga memastikan tak hanya masyarakat, anggota kepolisian juga dipastikan tak akan lolos ujian praktek pembuatan SIM tersebut.

Bacaan Lainnya

Hal itu diungkapkan Kapolri Jendral Listyo Sigit dalam saat pidato upacara wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta Selatan.

Baca Juga : Miris, Kades di Banten Gunakan Uang Desa Untuk Poligami dan Hiburan Malam

Listyo mengatakan Korlantas Polri perlu melakukan perubahan, untuk praktek pembuatan SIM, khususnya kendaraan roda dua.

“Khusus untuk pembuatan SIM, ini saya minta ke Kakorlantas, tolong dilakukan perbaikan,” katanya.

Listyo menambahkan materi angka delapan dan zig-zag, harus di rubah.

“Yang namanya angka delapan itu masih sesuai atau tidak. yang namanya melewati zig-zag itu masih sesuai atau tidak,” tambahnya.

Baca Juga : Kades di Kabupaten Serang yang Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa Ngaku Kena Musibah

Listyo memastikan materi itu cukup sulit, bahkan bagi anggota polisi itu sendiri.

“Saya kira, ini yang di sini kalau saya uji dengan materi tes yang ada ini mungkin dari 200 yang lulus paling 20. Bener enggak? Enggak percaya? Atau hari ini langsung saya bawa ke Daan Mogot, kalian langsung saya uji,” tandasnya.

Bahkan, Listyo mengungkapkan saking sulitnya, pembuat SIM yang lolos ujian praktek bisa menjadi pemain sirkus.

“Ya, karena kalau yang lolos dari situ pasti nanti lulus bisa jadi pemain sirkus,” terangnya.

Baca Juga : Korupsi Dana Desa Rp988 Juta, Eks Kades Lontar di Tahan

Listyo menegaskan dengan adanya kesulitan dalam praktek pembuatan SIM, bisa menjadi peluang terjadinya pungutan liar oleh oknum polisi.

“Jangan terkesan bahwa pembuatan ujian, khususnya praktik, ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja. Enggak tes malah lulus, ini harus dihilangkan,” tegasnya. ***

Pos terkait