BANTENRAYA.CO.ID – Polemik nama calon wakil presiden dari Anies Baswedan terus bergulir.
Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon menegaskan menolak nama putri Gus Dur, Yenny Wahid karena bukan mewakili perubahan.
Yenny dinilai bagian dari status quo dari pemerintah sekarang sehingga tak pantas untuk berdampingan dengan Anies.
BACA JUGA: Kronologi Aksi Pengeroyokan Pratu Marpaung oleh Ormas Pemuda Pancasila
Bahkan Yenny membalas kicauan tersebut, ia menegaskan bahwa ia tak pernah menyodorkan diri menjadi cawapres Anies.
Namun, Jansen Sitindaon yang mengaku eks pendukung Prabowo Subianto. Menguntip dari akun Instagram @totalpolitik.com.
Tak berhenti disana, melalui akun Twitternya. Jansen membuka dengan “hehe, ampunn mbakk,” cuitannya.
BACA JUGA: Budiman Sudjatmiko Siap Hadapi Pemanggilan Ketua Partai PDIP gegara Temui Prabowo
Menurutnya, kalau soal dukung mendukung siapa. Karena perdebatan ini terkait politik dan pemilu besok. Kembali pada sikap, keyakinan, dan pilihan mbak Yenny.
Ia pun menegaskan kembali sepanjang koalisi ini namanya masih menyandang “Perubahan” sesuai nama di piagam yang telah ditandatangani 3 partai.
Dan ini sejalan dengan hasil Rapimnas Partai Demokrat tahun 2022, maka idealnya kandidat cawapres Anies bukan bagian rezim.
BACA JUGA: Bukan Pandeglang Apalagi Tangerang, Ini 4 Daerah Termiskin di Provinsi Banten
Sekarang, kata Jansen, Prabowo yang ia dukung dulu sudah jadi bagian rezim dan pemerintahan.
Jika koalisi perubahan ini terus lanjut dan maju sampai pendaftaran (tidak bubar ditengah jalan), maka pilihan politik berikutnya tentu bersebrangan dengan beliau.
“Saya juga mendoakan dan mendukung jenengan semoga bisa ikut berkontestasi di Pilpres ini.
Khususnya mengisi posisi cawapres yang masih kosong di beberapa koalisi yang telah terbentuk khususnya di blok lanjutan.
Matur nuwun, terimakasih atas percakapan di Twitter ini mbak, termasuk untuk semua teman-teman yang ikut memberi comment baik yang pro maupun kontra. Hormat ku untuk mbak Yenny,”.***