BANTENRAYA.CO.ID – Koperasi RT/RW Kelurahan Randakari, Kecamatan Ciwandan atau yang dikenal dengan Koperasi Randakari Rukun Sejahtera memanfaatkan momen Idul Adha untuk berjualan hewan kurban.
Tidak tanggung-tanggung modal yang dikeluarkan untuk hewan kurban tersebut mencapai Rp1,6 miliar yang didapatkan dari investor.
Dimana, ada ratusan hewan kurban yang dijual dengan harga mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp7 juta per ekor untuk kambing.
Dalam sistem kerjasama tersebut, koperasi nantiny bisa mendapatkan selisih dari penjualan hewan kurban yang dijual kepada masyarakat.
Tidak hanya hwan kurban saja, program Koperasi Randakari Rukun Sejahtera juga sudah menjangkau ke Bank Sampah.
BACA JUGA: Inovasi Suket Bawa Kelurahan Ketileng Juara I, Gondol Hadiah Anggaran Rp200 Juta
Bahkan, usai bisnis berjualan hewan kurban. Nantinya akan mengelola distribusi gas LPG dan juga WiFi yang dikelola dan dikerjasamakan dengan perusahaan penyedia.
Lurah Randakari Khairul Amri menjelaskan, jika momen Idul Adha koperasi menggarap pasar Hewan Kurban yang berlokasi di sekitaran Jalan Lingkar Selatan.
“Alhamdulillah, ini ada kepercayaan dari pemodal memberikan Rp1,6 miliar untuk berjualan hewan kurban dan dikelola langsung koperasi RT/RW,” katanya, Kamis (22/6).
Per ekor kambing, papar Amri, dibanderol Rp2,5 juta hingga Rp7 juta per ekor. Dimana, sekarang sudah hampir ada 51 ekor yang terjual di pasar hewan kurban milik Koperasi RT/RW.
“Sudah 51 ekor yang berhasil dijual. Ini tentu saja nantinya selisih dari penjualan akan menjadi keuntungan koperasi,’ ujarnya.
Selain, hewan kurban, terang Amri, lokasi yang dijadikan pasar hewan kurban akan disulap menjadi pasar tradisional kedepan. Itu, untuk memfasilitasi sebagian warga di Kecamatan Ciwandan yang selama ini membeli kebutuhan ke pasar Cigading dan Anyer yang cukup jauh letaknya.
“Kalau sudah lewat idul Adha nanti akan diubah menjadi lokasi pasar tradisional,”
Lalu, pengembangan ekonomi lainnya, tegas Amri, adalah dengan adanya penjualan LPG sebanyak 1.500 tabung dan juga pengelolaan wifi nanti.
‘Kami sudah kerjasama akan ada penjualan tabung yang disuplai ke masing-masing RT dan RW sebagai market, lalu WiFi juga akan dikelola RT dan RW kedepan,” imbuhnya.
Sementara itu, RW 05 Kelurahan Randakari Suwandi menyampaikan, Koperasi sendiri sudah berdiri sejak Agustus 2022 lalu, dimana pengelolaan awal yang dilakukan yakni adanya Bank Sampah.
“Awal itu ada bank sampah, sekarang ada pasar hewan, lalu nanti pasar tradisional, penjualan LPG dan juga pengelolaan WiFi,” ungkapnya.
Intinya, jelas Suwandi, karena sifatnya koperasi maka mengedepankan ekonomi kerakyatan yang hasilnya bisa dibagi kepada anggota koperasi sendiri.
“Karena konsep koperasi, maka ini hasil dan keuntungan akan dikembalikan kepada anggota yakni RT dan RW,” pungkasnya.