Kronologi Lengkap Mahasiswi UIN Banten Diculik Saat Menunggu Bus: Pundak Saya Ada yang Mukul, Lalu…

Kronologi mahasiswi UIN Banten diculik
Ilustrasi. Mahasiswi UIN Banten nyaris jadi korban penculikan saat sedang menunggu bus di Kabupaten Pandeglang. (Pixabay/Meelimello)

BANTENRAYA.CO.ID – Sungguh malang nasib mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten atau mahasiswi UIN Banten diduga jadi korban upaya penculikan.

Mahasiswi UIN Banten tersebut bernama Sri Linda Wulaningsih, ia berasal dari Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.

Awalnya mahasiswi UIN Banten tersebut sedang menunggu bus di halte perempatan Simanying Kecamatan Menes, Pandeglang, Jumat, 31 Maret 2023 lalu.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Teks Kultum Ramadhan 2023 Tersingkat, Tema: Dzikir untuk Mengingat Allah dan Meraih Pahala Bulan Suci

Lantas bagaimana kronologi lengkap mahasiswi UIN Banten tersebut hingga menjadi korban upaya penculikan?

Ikuti artikel ini sampai selesai, agar tahu informasi lengkap terkait kasus mahasiswi Banten yang jadi korban upaya penculikan.

Kronologi Penculikan

Informasi yang dihimpun Bantenraya.co.id, Sri Linda Wulansih, mahasiswi UIN Banten yang menjadi korban upaya penculikan saat sedang menunggu bus.

BACA JUGA: 13 Twibbon Hari Jadi Kabupaten Subang 2023, Desain Elegan dan Aesthetic Cocok Diunggah di Medsos

Kejadian nahas tersebut berawal ketika Sri Linda hendak pergi ke kampusnya yang berada di Serang.

Ayah Sri Linda, Acep Suparta sudah biasa mengantarkan anaknya ke halte bus Simanying Menes.

Halte tersebut adalah tempat anaknya menunggu angkutan menuju kampus UIN Banten.

BACA JUGA: Voucher Shopee Hari Ini Sampai 8 April 2023, Ulangi Sejarah Dapat Mobil Hanya Rp11.000

Acep mengantarkan Sri Linda pagi hari, tetapi pada sore harinya ia mengetahui bahwa anaknya sudah dalam keadaan setengah sadar.

“Anak saya sampai di halte pukul 08.30 dan waktu itu saya langsung pulang,” katanya, Selasa 4 April 2023.

“Tapi sore hari saya dapat telepon dari temen anak, mengabarkan anak saya ada di daerah Palima Kota Serang dengan keadaan setengah sadar,” ujar Acep.

BACA JUGA: Bacaan Doa Qunut Subuh Versi Panjang Dan Pendek Lengkap Dengan Terjemahannya

Karena kejadian tersebut, Acep mengungkapkan bahwa Sri Linda merasakan trauma yang mendalam.

“Waktu itu saya minta temannya mengantar anak ke rumah. Alhamdulillah selamat namun anak saya mengalami trauma dan ada luka lebam di punggung dan tangan,” katanya.

Sebagai seorang ayah yang khawatir dengan keadaan anaknya, Acep pun bertanya kepada Sri Linda terkait kejadian yang menimpanya.

BACA JUGA: 7 Tempat Makan Enak dan Instagramable di Serang Banten, Cocok untuk Buka Bersama

Menurut Acep berdasarkan keterangan anaknya, awalnya saat di halte bus ada seseorang yang memukul pundak Sri.

Setelah itu, ia tak sadarkan diri dan saat terbangun sudah ada tiga pria di depannya.

“Anak saya mengaku saat di halte ada yang mukul dibagian pundak hingga tidak sadar. Anak saya baru sadar ketika sudah ada di dalam mobil bersama tiga pria,” jelas Acep.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Hotel Terbaik di Anyer dan Carita Pemandangan Instagramable, Tarif di Bawah Rp300 Ribu

Sri pun sempat memberontak, dan ia diturunkan oleh pelaku penculikan tersebut di pinggir jalan dekat Palima.

“Anak saya berontak dan diturunkan di pinggir jalan dekat Palima. Dia langsung menelpon temannya dan minta dijemput. Kasus ini saya laporkan ke Polsek Menes karena anak saya mengalami trauma dan ketakutan,” tambah Acep.

Sri sendiri menyatakan hal yang sama dengan ayahnya. Bahkan ternyata pelaku penculikan itu menyuruhnya minum obat dan meminta kode pin handphonenya.

BACA JUGA: Manchester United Sosong Laga Tunda Liga Inggris Pekan 25: Jaga Momentum Demi Posisi Ketiga

“Pundak saya dipukul dan saya suruh naik bus dan dipaksa selfie. Dalam keadaan setengah sadar saya juga disuruh minum obat dan penculik minta password HP saya,” tuturnya.

“Saya berteriak-teriak dan diturunkan di pinggir jalan dekat Palima. Saya shock sampai saat ini,” jelasnya.

Kemudian Sei pun meminta agar polisi bisa segera menangkap ketiga pria tersebut.

“Keluarga saya juga sudah lapor polisi. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap dan dicari tahu motif penculikan yang menimpa saya,” kata Linda.

BACA JUGA: Runner Up Liga 1 Masih Milik Persib Bandung, Adangan Persis Solo Lewat

Semoga kejadian yang dialami Sri Linda tidak menimpa kepada mahasiswi UIN Banten lainnya ataupun perempuan di luar sana.

Kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk terus hati-hati, dan waspada terhadap orang yang ada di sekitar.***

Pos terkait