BANTENRAYA.CO.ID – Kronologis mahasiswi UIN atau Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten (UIN SMHB) asal Kecamatan Menes, yakni Sri Linda Wulaningsih diungkapkan korban.
Kepada bantenraya.co.id, Selasa 4 April 2023, korban mengungkap kronologis petaka dugaan penculikan yang dialaminya.
Pukul 08.00, korban diantar ayahnya ke Halte Bus Perempatan Simanyin Kecamatan Menes dengan sepeda motor.
Pukul 08.30, korban dan ayahnya sampai di halte. Ayah korban langsung pulang,
Pukul 09.00, tiba-tiba datang minibus Avanza silver dan berhenti di Halte Bus Simanying.
BACA JUGA:Kronologi Penculikan Seorang Mahasiswi UIN Banten di Halte Bus Perempatan Simanying Menes
Menurut pengakuan korban, dari Avanza tersebut tiga pria misterius dan salah satunya memukul leher bagian belakang korban.
Pukul 09.00 korban dalam keadaan setengah dasar dan kesakitan dibawa masuk ke bus yang tiba dihalte. Di dalam bus korban diminta foto selfie beberapa kali.
Pukul 09.00 korban dipaksa masuk ke Avanza silver dan langsung dibawa kearah Kota Pandeglang dan Jalan Raya Pandeglang-Serang.
Sekira pukul 13.00, korban dibawa ke sebuah bangunan kosong mirip kosan dan dilokasi ini korban diintrograsi terduga penculik.
Pukul 13.30 korban diturunkan di seputar SPBU Palima dekat dengan lapak penjual buah-buahan.
Korban kemudian langsung menghubungi sejumlah rekan mahasiswanya yang ada di Kota Serang dan tidak lama dua teman pria korban datang mengevakuasi korban.
Pukul 14.00 korban diantar pulang rekannya ke Kecamana Menes.
Korban dilarikan ke RSUD Aulia karena di beberapa tubuhnya ada luka lebam.
Korban sempat dirawat dan kondisinya membaik kemudian dibawa pulang keluarga.
Demikian kronologis dugaan penculikan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten (UIN SMHB) yang diceritakan korban.
Hingga kini, kasus ini tengah didalami Polsek Menes.
Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah membenarkan adanya laporan dugaan penculikan. “Ya memang ada warga yang lapor dugaan penculikan,” kata Aan.
Aan mengatakaan, kala itu korban sedang nunggu bus tiba-tiba ada yang mukul pundaknya, sadar sadar udah ada dalam mobil mini bus.
“Korban juga sempat diancam dengan pisau oleh pelaku untuk naik kedalam bus dan selfi seolah olah sudah naik bus. Kemudian korban diajak naik lagi kedalam mobil dan setelah didalam mobil dicubit berkali kali memaksa minta password HP korban. Kemudian korban dibawa ke sebuah tempat yang tidak diketahui dimana dan ditempat tersebut korban di interogasi atau ditanyai terkait masalah PUM (Pemilihan Umum Mahasiswa),” kata Aan.
BACA JUGA: 15 Tempat Makan Bakso Enak di Pandeglang, Kuah Kaldunya yang Lezat Bikin Nagih!
Dikatakan Kanit Reskrim, selama di interogasi korban dicium oleh salah satu pelaku kemudian dipaksa minum obat dan tidak lama kemudian dibawa lagi keluar lalu diturunkan di sekitaran SPBU Palima Serang. “Kami sedang melakukan penyelidikan. Namun dilapangan terkendala ketiadaan CCTC terutama di titik awal korban menunggu bus,” kata Kanit. ***