Mahasiswi UIN Banten Diculik Saat Menunggu Bus

1 Mahasiswi UIN diculik
Mahasiswi UIN Banten korban dugaan penculikan saat dirawat di RSUD Aulia, Jumat 31 April 2024 lalu. (Dokumentasi keluarga Sri Linda Wulaningsih)

BANTENRAYA.CO.ID – Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten (UIN SMHB) asal Kecamatan Menes, Pandeglang, bernama Sri Linda Wulaningsih, diduga menjadi korban upaya penculikan.

Peristiwa ini bermula saat korban menunggu bus di halte perempatan Simanying Kecamatan Menes, Pandeglang, Jumat (31/3) lalu. Kasus ini tengah didalami Polsek Menes.

Berdasarkan keterangan Acep Suparta ayah korban, kala itu ia seperti biasa mengantarkan anaknya ke halte bus Simanying Menes tempat anaknya menunggu angkutan menuju kampusnya.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Mudik Lebaran 2023, Wika Prediksi Volume Kendaraan di Tol Serang-Panimbang Tembus 35 Ribu

“Anak saya sampai di halte pukul 8.30 dan waktu itu saya langsung pulang. Tapi sore hari saya dapat telepon dari temen anak, mengabarkan anak saya ada di daerah Palima Kota Serang dengan keadaan setengah sadar. Waktu itu saya minta temannya mengantar anak ke rumah. Alhamdulillah selamat namun anak saya mengalami trauma dan ada luka lebam di punggung dan tangan,” kata Acep, Selasa (4/4).

Kerena ada yang janggal, Acep menyatakan langsung bertanya kejadian yang menimpa anaknya.

“Anak saya mengaku saat di halte ada yang mukul dibagian pundak hingga tidak sadar. Anak saya baru sadar ketika sudah ada di dalam mobil bersama tiga pria. Anak saya berontak dan diturunkan di pinggir jalan dekat Palima. Dia langsung menelpon temannya dan minta dijemput. Kasus ini saya laporkan ke Polsek Menes karena anak saya mengalami trauma dan ketakutan,” jelas Acep.

BACA JUGA : Rute Terbaik Menuju Pelabuhan Ciwandan untuk Pemudik Sepeda Motor dari Jabodetabek

Sementara itu, korban menyatakan saat menunggu bus di Halte Simanying didatangi tiga pria.

“Pundak saya dipukul dan saya suruh naik bus dan dipaksa selfie. Dalam keadaan setengah sadar saya juga disuruh minum obat dan penculik minta password HP saya. Saya berteriak-teriak dan diturunkan di pinggir jalan dekat Palima. Saya shock sampai saat ini,” jelasnya.

Kendati selamat, korban menyatakan sudah melaporkan kejadian ini kepada orangtuanya.

BACA JUGA : Perusahaan Mana Yang Masih Berani Melanggar! Surat Edaran Dari Menaker THR Lebaran 2023, Simak Penjelasannya di Sini

“Keluarga saya juga sudah lapor polisi. Mudah-mudahan pelakunya segera ditangkap dan dicari tahu motif penculikan yang menimpa saya,” kata Linda.

Kanit Reskrim Polsek Menes Aiptu Aan Andriansyah membenarkan adanya laporan dugaan penculikan. “Ya memang ada warga yang lapor dugaan penculikan,” kata Aan.

Aan mengatakan, kala itu korban sedang nunggu bus tiba-tiba ada yang mukul pundaknya, sadar sadar udah ada dalam mobil mini bus.

“Korban juga sempat diancam dengan pisau oleh pelaku untuk naik ke dalam bus dan selfi seolah olah sudah naik bus. Kemudian korban diajak naik lagi ke dalam mobil dan setelah di dalam mobil dicubit berkali kali memaksa minta password HP korban. Kemudian korban dibawa ke sebuah tempat yang tidak diketahui dimana dan ditempat tersebut korban di interogasi atau ditanyai terkait masalah PUM (Pemilihan Umum Mahasiswa),” kata Aan.

Dikatakan Kanit Reskrim, selama di interogasi korban dicium oleh salah satu pelaku kemudian dipaksa minum obat dan tidak lama kemudian dibawa lagi keluar lalu diturunkan di sekitaran SPBU Palima Serang.

“Kami sedang melakukan penyelidikan. Namun di lapangan terkendala ketiadaan CCTC terutama di titik awal korban menunggu bus,” kata Kanit. ***

Pos terkait