Trending

Menggali Inspirasi dari Kokohnya Mutiara di Kota Baja

Oleh : Lana Areta Kamilia, Siswa SMAIT Raudhatul Jannah Cilegon

Suara berdecit rem motor yang kutunggangi, mengakhiri perjalanan singkat dari sekolah menuju suatu tempat perjanjian untuk menemui seseorang yang cukup kukagumi.

Suara parau pria paruh baya berbalut jaket berwarna dominan hijau memecah fokus pandanganku terhadap tempat tersebut.

Sunggingan senyum dari wajahnya menandakan keramahannya seraya mempersilakanku turun dari sepeda motor metik hitam miliknya.

Langkah kaki berlanjut menapak perlahan menuju gerbang kafe yang bertuliskan ‘Teman Baru’. Nama itu terlihat sangat kontras dengan maksud dan tujuanku untuk menemui seseorang yang merupakan teman lamaku.

Bola mata ini bergeser ke kanan dan ke kiri diiringi gerakan kepala menyasar target yang kucari. Namun, di dalam area tongkrongan kawula muda berukuran 7×8 meter persegi ini,
belum nampak sosok yang kunanti.

Sesaat berselang, terdengar lengkingan suara yang tidak asing di telingaku sehingga mengundang pandangan ini mengarah pada sumber suara itu.

Aku pun tersenyum, menyambutnya lalu kuraih tangannya dan kuarahkan ke sudut ruangan kafe. Kami duduk saling berhadapan.

Kami mulai berdiskusi tentang hal apa saja yang bisa kugali dari sosok teman yang menurutku bisa memotivasi banyak pelajar lainnya sepertiku ini.

Namanya Mutiara Akbar, pelajar kelas 11 di salah satu sekolah negeri favorit di kotaku, Cilegon, yang sering kami sebut sebagai Kota Baja ini.

Mutiara adalah sahabatku yang punya cukup banyak aktivitas di luar kewajibannya sebagai seorang pelajar.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
1 2 3 4 5 6Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button