BANTENRAYA.CO.ID – Ternyata niat Mustofa NR melakukan penembakan Kantor MUI Pusat sudah ada sejak tahun 2022 lalu.
Penembakan Kantor MUI Pusat yang dilakukan Mustofa NR baru terealisasikan baru-baru ini, apa motifnya?
Simak informasi selengkapnya mengenai Mustofa NR yang melakukan aksi penembakan di Kantor MUI Pusat.
Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, menjadi sasaran serangan teror pada Selasa, 2 Mei 2023. Insiden tersebut menimbulkan kehebohan di masyarakat Indonesia.
Meskipun beberapa kasus penembakan Kantor MUI Pusat telah diungkapkan, masih banyak yang belum terungkap oleh pihak Kepolisian.
Pelaku penembakan telah ditemukan meninggal dunia dan penyebab kematiannya masih dalam penyelidikan polisi.
Menurut kabar terbaru dari sumber-sumber yang beredar, pelaku meninggalkan sebuah surat wasiat terakhir dengan judul ‘Sumpah Kedua’, ditujukan untuk Kapolda Metro Jaya dan Ketua MUI.
Surat tersebut ternyata ditulis pada 25 Juli 2022 oleh Mustofa NR, yang menegaskan pernah membawa pisau ke kantor Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran.
Pelaku ingin bertemu dengan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar, untuk meminta keadilan.
Namun tidak terwujud karena Fadil Imran diduga tidak menepati janjinya untuk mempertemukan Mustofa NR dengan Miftachul Akhyar.
Pelaku menyatakan akan semakin beringas dan berjanji untuk mencari senjata api dan menembak pengusaha pejabat di Indonesia, khususnya orang-orang MUI.
Namun, dengan meninggalnya pelaku, tidak diketahui tujuan keadilan yang diinginkannya.

Informasi terbaru yang dikutip dari PMJ News, kasus penembakan Kantor MUI Pusat tersebut bukan aksi jaringan terorisme.
Densus 88 sudah menyelidiki pelaku yaitu Mustofa NR, dan tidak ditemukan dirinya terjangkit jaringan terorisme.
“Hasil penyelidikan Densus bahwa tersangka tidak termasuk dalam jaringan teror. Bukan merupakan wujud daripada teror Lone wolf,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.
Motif sementaranya, Mustofa NR melakukan aksi keji tersebut karena meminta keadalian kepada Ketua MUI.